KOMPAS.com - Menorrhagia adalah perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.
Banyak wanita mengalami jenis perdarahan uterus abnormal ini.
Menorrhagia dapat dikaitkan dengan sejumlah kondisi termasuk masalah dengan rahim, masalah hormon, atau kondisi lainnya.
Baca juga: Fakta Seputar Siklus Menstruasi Wanita
Selama siklus menstruasi, jika sel telur tidak dibuahi lapisan rahim akan rusak dan berdarah.
Telur dan lapisan rahim tersebut kemudian ditumpahkan selama periode menstruasi.
Masalah atau kondisi hormon yang memengaruhi rahim dapat menyebabkan pendarahan hebat.
Penyakit lain atau gangguan pendarahan juga dapat menyebabkannya.
Masalah hormon biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan estrogen dan progesteron atau hormon lainnya.
Sementara masalah dengan rahim meliputi:
Kondisi lain seperti penyakit tiroid, ginjal atau hati, kanker, atau gangguan pendarahan juga dapat menyebabkan pendarahan hebat.
Tanda dan gejala menorrhagia antara lain:
Baca juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari saat Menstruasi, Wanita Perlu Tahu
Cari bantuan medis segera jika mengalami:
Tenaga kesehatan akan mulai dengan menanyakan pasien tentang pendarahan hebat, perubahan apa pun pada periode menstruasi dan gejala lain yang dimiliki, seperti pendarahan di antara periode haid atau nyeri haid.
Semua wanita yang mengalami menstruasi berat disarankan melakukan tes darah untuk memeriksa anemia defisiensi besi.
Dokter umum mungkin juga menyarankan pemeriksaan fisik atau merujuk pasien guna pemeriksaan lebih lanjut untuk mencoba mencari tahu apakah ada penyebab yang mendasari menstruasi berat.
Tes lebih lanjut yang dimaksud adalah:
Ada berbagai pilihan pengobatan untuk menorrhagia.
Perawatan tergantung pada apa yang menyebabkan menorrhagia, kesehatan umum pasien dan preferensinya.
Baca juga: Waspadai, Menstruasi Deras Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan
Menurut NHS, perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
Pendarahan menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi medis lainnya, seperti:
Menorrhagia tidak dapat dicegah, meski begitu ada beberapa kiat perubahan pola hidup untuk mengurangi risikonya, yakni dengan:
Baca juga: 11 Penyebab Pendarahan di Luar Siklus Haid yang Bisa Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.