Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2021, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)

Mengutip Healthline, GERD adalah kondisi kronis yang menyebabkan refluks asam yang lebih parah dan berkelanjutan.

Sebuah batuk kronis, terutama setelah makan, merupakan gejala umum. Gejala GERD lainnya termasuk:

  • Mengalami refluks asam setidaknya 2 kali seminggu.
  • Mual atau muntah.
  • Kesulitan menelan.
  • Mengi.
  • Bersendawa.

Refluks laringofaring (LPR)

Refluks laringofaring adalah jenis GERD yang melibatkan asam lambung yang melewati kerongkongan dan masuk ke laring atau bahkan hidung.

Namun seseorang dapat menderita LPR dengan atau tanpa GERD.

LPR dapat membuat seseorang batuk selama dan setelah makan. Seseorang mungkin juga batuk saat bangun tidur, berbicara, atau tertawa.

Gejala LPR meliputi:

  • Suara serak
  • Terus-menerus perlu membersihkan tenggorokan.
  • Sensasi lendir ekstra yang terasa di bagian belakang tenggorokan dari hidung, yang disebut postnasal drip.

Baca juga: Batuk Darah

5. Pneumonia aspirasi

Mengutip Healthline, paru-paru yang sehat biasanya membersihkan diri, tetapi jika tidak, bakteri dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut pneumonia aspirasi.

Bakteri itu bisa berasal dari potongan-potongan kecil atau tetesan cairan yang kita konsumsi, kemudian terhirup ke dalam paru-paru.

Mengalami refluks asam atau disfagia meningkatkan risiko terkena pneumonia aspirasi.

Batuk yang terdengar basah setelah makan adalah gejala pneumonia aspirasi. Ada juga yang mungkin batuk lendir dan terlihat hijau atau berdarah. Gejala lain termasuk:

  • Sakit untuk menelan.
  • Batuk atau mengi setelah makan.
  • Maag.
  • Demam yang dimulai dalam waktu 1 jam setelah makan.
  • Pneumonia berulang.
  • Air liur ekstra.
  • Penyumbatan setelah makan atau minum.
  • Sesak napas atau kelelahan saat makan atau minum.

Jika tidak diobati, pneumonia aspirasi dapat menyebabkan masalah serius, seperti abses paru atau gagal napas.

Baca juga: Batuk Kering

6. Infeksi saluran pernapasan

Mengutip Healthline, banyak batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, tetapi batuk ini biasanya sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

Setiap batuk yang berlangsung 8 minggu atau lebih dianggap kronis.

Batuk kronis setelah makan bisa disebabkan oleh infeksi yang tidak kunjung sembuh dengan baik.

Batuk yang disebabkan oleh infeksi terdengar, seperti batuk yang keras, kering, dan terus-menerus.

Batuk setelah makan karena infeksi ini menyebabkan peradangan pada saluran napas, yang dapat menyebabkan batuk lebih banyak.

Batuk yang disebabkan oleh infeksi sulit diobati karena siklus peradangan dan batuk mencegah penyembuhan.

Jika batuk tidak kunjung reda, dokter mungkin akan meresepkan obat antiperadangan, seperti steroid inhalasi atau oral.

Baca juga: Tak Bisa Disepelekan, Kenali Penyebab Batuk Kering pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau