KOMPAS.com - Batuk adalah tindakan refleks umum yang membersihkan tenggorokan dari lendir atau iritasi asing.
Namun, berbagai kondisi medis juga dapat menyebabkan batuk terjadi dengan lebih sering.
Baca juga: 5 Bahan Alami ala Dapur untuk Cegah Batuk, Pilek, dan Flu
Penyebab
Berdasarkan Healthline, batuk dapat disebabkan oleh:
Penyebab umum
- Membersihkan tenggorokan ketika saluran udara tersumbat oleh lendir atau partikel asing seperti asap atau debu
- Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan
- Merokok
- Asma
- Efek samping penggunaan obat tertentu.
Penyebab lainnya
- Kerusakan pada pita suara
- Tetesan postnasal
- Pneumonia
- Batuk rejan
- Emboli paru
- Gagal jantung
- Refluks gastroesofageal (GERD).
Gejala
Meskipun batuk termasuk sebagai keluhan yang umum, akan lebih baik bagi Anda untuk menemui dokter.
Menurut Medical News Today, batuk dalam jangka panjang dapat menjadi tanda atau gejala dari suatu kondisi medis yang perlu segera ditangani.
Baca juga: Waspada Batuk di Musim Hujan, Pahami Jenis dan Cara Penanganannya
Oleh karena itu, hubungi dokter Anda jika batuk disertai dengan gejala sebagai berikut:
- Batuk yang semakin parah
- Terdapat pembengkakan atau benjolan di daerah leher
- Penurunan berat badan
- Batuk parah
- Kesulitan menelan
- Perubahan permanen pada suara
- Batuk darah
- Sulit bernapas
- Nyeri dada
- Demam yang tidak kunjung membaik.
Diagnosis
Berdasarkan Medical News Today, diagnosis batuk dapat dilakukan dengan jenis pemeriksaan sebagai berikut:
- Rontgen dada, memeriksa kebersihan paru-paru
- Tes darah dan kulit, memeriksa respon alergi
- Sampel dahak atau lendir untuk mendeteksi penyebab infeksi
- Spirometri, mendeteksi terjadinya obstruksi pada saluran udara yang umum terjadi pada asma atau emfisema
- CT-scan, memeriksa saluran udara dan dada yang berguna untuk menentukan penyebab batuk
- Pemantauan pH esofagus untuk mendeteksi bukti GERD.
Baca juga: Benarkah Sering Minum Es Sebabkan Batuk dan Pilek?
Perawatan
Dilansir dari Healthline, jika batuk Anda disebabkan oleh bakteri, maka dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasinya, seperti:
- Resep antibiotik oral
- Resep sirup batuk ekspektoran atau penekan batuk yang mengandung kodein.
Namun, batuk yang disebabkan oleh virus tidak dapat diobati dengan antibiotik, sehingga Anda dapat meredakan gejalanya dengan cara:
- Tetap terhidrasi dengan minum banyak air
- Tinggikan kepala Anda dengan bantal tambahan saat tidur
- Gunakan obat batuk untuk meredakan rasa tidak nyaman di tenggorokan
- Berkumurlah dengan air garam hangat secara teratur untuk menghilangkan lendir dan menenangkan tenggorokan
- Hindari iritasi, termasuk asap dan debu
- Tambahkan madu atau jahe ke dalam teh panas untuk meredakan batuk dan membersihkan saluran napas
- Gunakan semprotan dekongestan untuk membuka sumbatan hidung dan memudahkan pernapasan.
Pencegahan
Mengutip Healthline, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah batuk, yaitu:
Baca juga: 4 Cara Alami Mengobati Batuk pada Ibu Hamil
- Berhenti merokok
- Terapkan pola makan yang seimbang dan bergizi
- Sering mencuci tangan
- Hindari berbagi barang pribadi seperti peralatan akan, handuk, atau bantal
- Pantau tubuh Anda dengan baik, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.