Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2021, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batuk kering merupakan jenis batuk yang tidak menghasilkan dahak atau lendir.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari alergi hingga refluks asam.

Terlepas dari penyebabnya, batuk kering yang berkelanjutan dapat berdampak serius pada kehidupan sehari-hari, terutama jika memburuk di malam hari.

Baca juga: Tak Bisa Disepelekan, Kenali Penyebab Batuk Kering pada Anak

Penyebab

Pada beberapa kasus, batuk kering dapat disebabkan oleh alasan atau penyebab yang tidak jelas.

Namun, berdasarkan Healthline, berikut berbagai kondisi yang dapat mendasari terjadinya batuk kering, meliputi:

Penyebab umum

  • Asma, suatu kondisi di mana saluran udara membengkak dan menyempit
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah jenis refluks asam kronis yang terjadi ketika asam lambung secara teratur mengalir kembali ke kerongkongan
  • Postnasal drip yaitu lendir ekstra yang menetes ke tenggorokan Anda
  • Infeksi virus, dapat menyebabkan gejala flu termasuk batuk yang bertahan lama

Penyebab lainnya

  • Iritasi saluran udara akibat faktor lingkungan seperti asap, polusi, debu, atau serbuk sari
  • Penggunaan resep obat yang menghasilkan batuk kering sebagai efek samping
  • Batuk rejan atau pertusis yaitu kondisi menular yang menyebabkan batuk kering kronis
  • Paru-paru kolaps, kondisi ketika paru-paru Anda tiba-tiba mengempis yang bisa terjadi dengan sendirinya atau sebagai respon terhadap cedera dada
  • Kanker paru-paru, terkadang batuk kering yang berkelanjutan bisa menjadi tanda kondisi ini
  • Gagal jantung, terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebaik yang seharusnya

Gejala

Pada dasarnya, gejala batuk kering dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Batuk Kering Biasa dan Gejala Covid-19

Namun, menurut Medical News Today, segera hubungi dokter jika batuk kering Anda disertai dengan gejala sebagai berikut:

  • Batuk kering yang memburuk
  • Batuk yang tidak kunjung menghilang
  • Terdapat darah atau lendir hijau
  • Mengi
  • Perasaan terdapat sesuatu yang tersangkut di tenggorokan
  • Sesak atau kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan.

Diagnosis

Berdasarkan Medical News Today, diagnosis batuk kering dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes pencitraan seperti X-ray atau CT scan untuk mendeteksi masalah
  • Spirometri, memeriksa fungsi paru-paru dan mendeteksi kondisi seperti asma
  • Endoskopi, memeriksa masalah di dalam kerongkongan, lambung, dan awal usus kecil.

Perawatan

Cara terbaik untuk mengatasi batuk kering adalah dengan mengobati kondisi medis yang mendasarinya.

Namun, menurut Healthline, terdapat pengobatan umum yang dapat dilakukan, meliputi:

Baca juga: Ciri-ciri Batuk Kering dan Cara Mengobatinya

  • Mengisap pelega tenggorokan untuk melembabkan dan menenangkan jaringan tenggorokan yang teriritasi
  • Mengonsumsi obat batuk seperti dekstrometorfan untuk mengurangi refleks batuk
  • Menambahkan madu ke air hangat untuk menenangkan jaringan tenggorokan yang teriritasi
  • Mandi dengan air hangat yang dapat meredakan kekeringan dan iritasi tenggorokan

Pencegahan

Melansir Medical News Today, meskipun batuk kering tidak selalu mungkin untuk dicegah, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk mengurangi risikonya yaitu:

  • Menghindari asap rokok
  • Banyak minum air putih
  • Menggunakan pelembab udara untuk melembabkan udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com