Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit

Kompas.com - 27/12/2021, 22:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

  • Penyakit diabetes yang tidak terkontrol

Penyakit diabetes tipe 1 dan 2 yang tidak terkontrol selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir prematur. Dokter terkadang juga menyarankan ibu hamil dengan diabetes gestasional yang tidak terkontrol untuk melahirkan lebih awal untuk menghindari risiko kesehatan ibu dan bayi.

  • Sindrom antifosfolipid

Sindrom antifosfolipid adalah gangguan sistem kekebalan darah yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan termasuk kelahiran prematur.

  • Preeklampsia

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan protein dalam urine. Preeklampsia biasanya muncul setelah 20 minggu kehamilan.

  • Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini adalah kondisi saat ketuban pecah sebelum usia kehamilan menginjak 37 minggu. Kondisi ini termasuk darurat medis yang memerlukan pemeriksaan mendesak.

  • Janin tumbuh lambat

Kondisi janin yang tumbuh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan normal, atau janin berhenti tumbuh, juga berisiko meningkatkan peluang bayi lahir prematur.

Baca juga: 4 Tanda-tanda Keguguran yang Pantang Disepelekan

  • Kolestasis kehamilan intrahepatik

Kolestasis kehamilan intrahepatik adalah gangguan liver yang membuat asam empedu menumpuk di tubuh selama kehamilan. Kondisi ini juga bisa jadi penyebab bayi lahir prematur.

  • Infeksi

Ibu hamil yang mengalami infeksi bakteri e-coli, streptococcus, bakterial vaginosis, klamidia, trikomona, gonore, sifilis, HIV, atau infeksi saluran kencing yang tidak terkontrol juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur.

  • Solusio plasenta

Solusio plasenta terjadi ketika plasenta terlepas dari bagian dalam dinding rahim. Kondisi yang menyebabkan sakit perut, pendarahan, dan kontraksi ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.

  • Berat badan tidak ideal

Ibu hamil dengan berat badan terlalu gemuk atau terlalu kurus saat hamil juga berisiko melahirkan bayi secara prematur.

  • Stres

Beberapa penelitian menunjukkan, ibu hamil yang stres selama kehamilan berisiko melahirkan secara prematur.

Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Hamil Lagi?

Cara mencegah bayi lahir prematur

Sebagian besar faktor risiko yang meningkatkan peluang bayi lahir prematur bisa dikendalikan.

Melansir Kid’sHealth, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol penyebab bayi lahir prematur:

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin selama kehamilan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan pada ibu dan janin di dalam kandugan
  • Kontrol masalah kesehatan selama mengandung buah hati; terutama diabetes, tekanan darah tinggi, dan depresi
  • Konsumsi makanan sehat dengan nutrisi lengkap sepanjang kehamilan. Selain itu, konsumsi suplemen yang disarankan oleh dokter
  • Atur berat badan selama mengandung buah hati. Pastikan bobot tubuh ideal agar mencegah komplikasi kehamilan
  • Jangan merokok dan minum minuman beralkohol selama hamil
  • Atur jarak kehamilan setidaknya 12 bulan untuk mengurangi risiko bayi lahir prematur

Apabila ibu hamil atau calon ibu hamil memiliki kekhawatiran di luar faktor risiko penyebab bayi lahir prematur yang bisa dikendalikan di atas, ada baiknya pasangan intens berkonsultasi ke dokter yang menangani.

Baca juga: 7 Tips Program Hamil Setelah Keguguran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau