KOMPAS.com - Insomnia sering terjadi pada wanita karena kombinasi faktor biologis dan sosial.
Insomnia adalah gangguan tidur ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur.
Melansir dari Medical News Today, kebanyakan orang memiliki gejala insomnia yang cenderung pendek, tetapi sekitar 1 dari 10 kasus memiliki gangguan insomnia kronis.
Insomnia dikatakan kronis ketika terjadi tiga malam per minggu selama setidaknya 3 bulan.
Meskipun insomnia dapat menyerang siapa saja, sebuah meta-analisis tahun 2020 berjudul "Gender Difference in the Prevalence of Insomnia: A Meta-Analysis of Observational Studies" menunjukkan bahwa wanita 58 persen lebih mungkin mengalaminya daripada pria.
Kondisi ini memiliki konsekuensi kesehatan bagi wanita.
Insomnia dikaitkan dengan banyak efek kesehatan, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Hormon seks wanita estrogen dan progesteron terlibat dalam berbagai proses yang mengatur tidur.
Baca juga: Fatal Familial Insomnia
Fluktuasi tingkat selama menstruasi, kehamilan, dan perimenopause dapat menyebabkan insomnia.
Stres dan gangguan mood, seperti kecemasan dan depresi, juga dapat meningkatkan risiko insomnia pada wanita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.