KOMPAS.com - Penyakit kolesterol pada anak adalah salah satu momok yang perlu diwaspadai orangtua karena berpotensi membuat anak terserang penyakit jantung ketika mereka bertambah usia.
Mengutip Verywell Health, anak-anak di bawah usia 19 tahun baik laki-laki maupun perempuan diklasifikasikan memiliki kolesterol tinggi, jika:
Mengutip WebMD, kolesterol tinggi itu membuat penumpukan plak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung dan organ lainnya.
Plak dapat mempersempit arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung menyebabkan masalah jantung dan stroke.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Kini Intai Anak Muda, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Berapa usia yang direkomendasikan untuk anak mulai mengecek kadar kolesterolanya?
Mengutip WebMD, profesional perawatan kesehatan dapat cek kolesterol pada anak usia sekolah dengan tes darah sederhana.
Sebelum cek kolesterol, anak mungkin harus berpuasa (tidak makan atau minum, kecuali air putih, selama 12 jam), seperti yang dikutip dari Kids Health.
Melakukan cek kolesterol semacam itu sangat penting, jika anak memiliki riwayat keluarga yang dekat dengan penyakit jantung atau jika orang tua dari anak tersebut memiliki kolesterol tinggi.
Hasil tes darah akan mengungkapkan apakah kolesterol pada anak terlalu tinggi atau normal.
Klasifikasi kolesterol pada anak 19 tahun ke bawah yang normal, yaitu:
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal Berdasarkan Usia?
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa semua anak harus cek kolesterol sekali antara usia 9-11 tahun dan sekali lagi antara usia 17-21 tahun.
Anak di atas 2 tahun harus melakukan cek kolesterol pertama, jika:
Anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh melakukan cek kolesterol.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga Untuk Turunkan Kolesterol
Mengutip Kids Health, kadar kolesterol tinggi pada anak sebagian besar terkait dengan 3 faktor, di antaranya:
Orang yang aktif secara fisik, makan makanan sehat, tidak memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung, dan tidak kelebihan berat badan cenderung tidak memiliki kolesterol tinggi.
Baca juga: Dampak Kolesterol Tinggi terhadap Kesehatan Hati
Mengutip Medline Plus, perubahan kebiasaan adalah pengobatan utama untuk kolesterol tinggi pada anak-anak dan remaja.
Perubahan tersebut meliputi:
Salah satunya dengan berolahraga secara teratur dan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk duduk di depan televisi, di komputer, di ponsel atau tablet, dll.
Makan sehat untuk menurunkan kolesterol meliputi membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan lemak trans.
Penting juga untuk makan banyak buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.
Jika anak kita kelebihan berat badan atau obesitas, bisa memintanya untuk diet sehat dulu.
Jika setiap orang dalam keluarga membuat kebiasaan ini, akan lebih mudah bagi anak untuk mematuhinya.
Sebenarnya itu juga tidak ada ruginya untuk membuat semua anggota keluarga lebih sehat.
Terkadang perubahan kebiasaan tersebut tidak cukup untuk menurunkan kolesterol pada anak.
Penyedia layanan kesehatanmu mungkin mempertimbangkan untuk memberikan obat kolesterol pada anak, jika dia:
Baca juga: 3 Masalah Mata yang Disebabkan oleh Kolesterol Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.