KOMPAS.com - Kehilangan memori jangka pendek, atau gangguan memori jangka pendek, adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat menyimpan informasi jangka pendek, atau melupakan informasi yang baru saja mereka terima.
Melupakan informasi baru secara sporadis terjadi pada hampir semua orang.
Sangat mudah untuk melupakan informasi baru jika seseorang tidak sepenuhnya memperhatikan, terganggu, atau tidak berusaha untuk mengingat informasi tersebut.
Orang harus menyadari bahwa kelupaan ringan juga merupakan bagian khas dari penuaan.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Gangguan Ingatan?
Terkadang, kondisi ini pun mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa tanda umum kehilangan memori jangka pendek meliputi:
Ada beberapa penyebab seseorang mengalami kehilangan memori jangka pendek.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Seiring bertambahnya usia, perubahan di otak cenderung berkembang secara perlahan, yang dapat membuat seseorang lebih pelupa daripada sebelumnya.
Namun, riset menunjukkan bahwa kehilangan memori bukanlah bagian yang tak terhindarkan dari penuaan, dan seiring bertambahnya usia, otak sebenarnya dapat mempertahankan kemampuan untuk membuat sel-sel otak baru dan membentuk koneksi saraf baru.
Penyakit neurodegeneratif menyebabkan saraf di otak dan sistem saraf tepi kehilangan fungsi dan mati seiring waktu.
Banyak penyakit neurodegeneratif dapat menyebabkan kehilangan memori jangka pendek.
Beberapa penyakit neurodegeneratif yang paling umum yang terkait dengan kehilangan memori jangka pendek meliputi:
Banyak jenis cedera yang dapat merusak sel-sel otak dan berpotensi menyebabkan hilangnya memori jangka pendek sementara atau permanen.
Infeksi kronis atau parah di otak dan bagian tubuh lainnya dapat menyebabkan kehilangan ingatan.
Contohnya termasuk HIV dan ensefalitis.
Baca juga: Golongan Darah yang Berpotensi Terkena Gangguan Ingatan
Tumor, baik kanker atau jinak, serta pertumbuhan abnormal lainnya di otak, berpotensi mengganggu fungsi otak dan memengaruhi memori jangka pendek.
Stroke atau serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan otak karena kekurangan oksigen di otak.
Banyak obat yang mempengaruhi fungsi otak dapat menyebabkan kehilangan memori sementara sebagai efek samping.
Beberapa obat yang umumnya dikaitkan dengan masalah memori meliputi :
Kurang tidur dapat mengganggu fungsi otak.
Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya memori jangka pendek sementara.
Beberapa kondisi yang menyebabkan nyeri kronis, seperti beberapa jenis radang sendi, dapat menyebabkan serangkaian masalah kognitif yang dikenal sebagai kabut otak.
Orang dengan kabut otak cenderung lebih pelupa, sulit belajar dan mengingat informasi baru, dan kesulitan mengingat ingatan dengan benar.
Epilepsi dapat membuat lebih sulit untuk memproses informasi, membentuk dan menyimpan ingatan, dan mengingat informasi.
Baca juga: Mengenal Gejala Brain Fog, Gangguan Ingatan Penderita Covid-19
Beberapa kondisi lain dapat menyebabkan kehilangan memori jangka pendek.
Penyebab kurang umum dari kehilangan memori jangka pendek meliputi: