KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi (hipertensi) dbisa merusak tubuh secara perlahan.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kecacatan, kualitas hidup yang buruk, atau bahkan serangan jantung atau stroke yang fatal.
Tak hanya memberi dampak buruk pada arteri dan jatung, tekanan darah tinggi juga bisa memicu kerusakan pada otak dan ginjal.
Berbagai efek negatif tekanan darah tinggi pada otak yang harus kita waspadai antara lain:
Serangan iskemik transien juga bisa disebut ministroke. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan sementara pada suplai darah ke otak.
Serangan stroke iskemik bisa menjadi awal dari stroke yang parah.
Stroke terjadi ketika bagian dari otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa menyebabkan sel-sel otak mati.
Pembuluh darah yang rusak akibat tekanan darah tinggi bisa menyempit, pecah atau bocor.
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan gumpalan darah terbentuk di arteri yang menuju ke otak Anda, menghalangi aliran darah dan berpotensi menyebabkan stroke.
Arteri yang menyempit atau tersumbat dapat membatasi aliran darah ke otak, yang menyebabkan jenis demensia tertentu (demensia vaskular).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.