KOMPAS.com - Kadar gula darah adalah jumlah glukosa dalam darah.
Glukosa merupakan gula utama yang ditemukan dalam aliran darah dan kadarnya dapat naik dan turun.
Glukosa berasal dari makanan yang dimakan dan merupakan sumber energi utama tubuh.
Pada dasarnya, tubuh seseorang mencerna makanan di perut, tempat karbihidrat dipecah menjadi glukosa.
Lambung dan usus kecil kemudian menyerap glukosa dan melepaskannya ke dalam aliran darah.
Begitu berada di aliran darah, glukosa dapat langsung digunakan untuk energi atau disimpan dalam tubuh untuk digunakan nanti.
Baca juga: 5 Perubahan Kulit Akibat Diabetes
Insulin membantu tubuh menggunakan atau menyimpan glukosa untuk energi.
Ketika tubuh tidak membuat cukup hormon penting ini atau tidak dapat menggunakannya dengan baik, seperti dalam kasus diabetes, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan menyebabkan kadar gula darah tetap tinggi.
Pemantauan gula darah secara teratur dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Apabila tidak dipantau, kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi diabetes, seperti serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, kehilangan penglihatan, bahkan amputasi.
Melansir dari Very Well Health, kadar glukosa secara alami akan naik turun sepanjang hari.
Misalnya, seseorang yang baru saja makan, biasanya akan mengalami kenaikan kadar gula darah.
Sementara itu, orang yang baru saja olahraga, mungkin akan mengalami penurunan kadar gula darah.
Glukosa darah bisa rendah, normal, atau tinggi.
Kadar glukosa normal akan berbeda berdasarkan berapa lama seseorang menderita diabetes, usia, dan kondisi kesehatan lainnya.
Namun, American Diabetes Association memiliki rekomendasi glukosa darah standar untuk orang yang hidup dengan diabetes:
Hipoglikemia atau gula darah rendah, didefinisikan sebagai kadar glukosa kurang dari 70 mg/dL atau sedikit lebih tinggi, sedangkan hiperglikemia, gula darah tinggi, ditandai dengan kadar glukosa lebih dari 125 mg/dL saat puasa (tidak makan selama setidaknya delapan jam).
Seseorang dengan glukosa darah puasa lebih dari 125 mg/dL dikatakan menderita diabetes dan seseorang yang memiliki pradiabetes akan memiliki glukosa darah puasa dari 100 mg/dL sampai 125 mg/dL.
Baca juga: Diabetes Melitus Tipe 2
Memantau glukosa darah dengan cermat memungkinkan seseorang mengidentifikasi apa yang menyebabkan kadar gulanya berfluktuasi.
Dengan demikian, ia dapat menghindari hal-hal yang dapat memengaruhi kadar gula darahnya.
Memantau kadar gula darah juga memungkinkan seseorang untuk mengetahui apakah kadar gula darah yang dimilikinya rendah atau tinggi lebih awal.
Dengan demikian, secepatnya ia akan mendapat penanganan yang tepat.
Bagi penderita diabetes, angka gula darah menunjukkan seberapa baik diabetes mereka dikelola dan mengelola diabetes mereka berarti bahwa mereka memiliki kesempatan lebih rendah untuk mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit ginjal dan kehilangan penglihatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.