Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Olahraga Terbaik untuk Lansia dan Manfaatnya

Kompas.com - 13/01/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Olahraga adalah bagian dari cara hidup sehat yang perlu dilakukan oleh semua orang dari berbagai umur, termasuk lansia.

Menurut Kementerian Kesehatan, kategori pra lanjut usia antara 45-59 tahun dan lanjut usia antara 60-69 tahun. 

Mengutip NHS, banyak orang dewasa berusia 65 tahun ke atas menghabiskan, rata-rata, 10 jam atau lebih setiap hari untuk duduk atau berbaring, menjadikan mereka kelompok usia yang paling tidak banyak bergerak.

Kebiasaan itu justru membuat lansia dalam risiko, seperti terluka karena mudah jatuh, obesitas, penyakit jantung, hingga kematian cepat.

Seiring bertambahnya usia, menjadi lebih penting untuk tetap aktif jika ingin tetap sehat dan menjaga kemandirian diri.

Baca juga: 6 Gejala Awal Demensia pada Lansia

Manfaat olahraga untuk lansia

Mengutip Family Doctor, olahraga memiliki manfaat bagi lansia, yang meliputi:

  • Untuk meningkatkan kekuatan tubuh yang bisa membantu diri tetap mandiri.
  • Untuk meningkatkan keseimbangan tubuh yang bisa mencegah jatuh.
  • Untuk memberi tubuh lebih banyak energi.
  • Untuk mencegah atau menunda penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, atau osteoporosis.
  • Untuk dapat meningkatkan mood dan melawan depresi.
  • Untuk dapat meningkatkan fungsi kognitif (cara kerja otak).

Olahraga aman saja untuk dilakukan kebanyakan orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun.

Bahkan lansia yang memiliki penyakit kronis bisa untuk tetap berolahraga dengan aman.

Penyakit kronis itu meliputi jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan radang sendi.

Faktanya, banyak lansia dengan kondisi medis tersebut bisa lebih sehat karena berolahraga.

Untuk memastikan olahraga itu aman dan mendukung kesehatan tubuh, kita bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Seiring bertambahnya usia dan fungsi tubuh lansia menurun, aktivitas fisik membantu memperlambat penurunan (fungsi tubuh) itu," kata Dr Nick Cavill, konsultan promosi kesehatan, seperti yang dikutip dari NHS.

Baca juga: Presbikusis (Gangguan Pendengaran pada Lansia)

Konsep olahraga untuk lansia

Mengutip NHS, konsep olahraga yang disarankan untuk lansia bukanlah aktivitas fisik yang berat, tetapi cara untuk membuat tubuh tetap bergerak aktif.

Idealnya, lansia bergerak setiap hari yang dalam setiap aktivitasnya berlangsung minimal selama 10 menit.

Bertujuan untuk setidaknya 150 menit dalam seminggu aktif bergerak.

Olahraga yang paling sederhana contohnya berkebun, bermain bersama cucu, atau melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, memasak, dan sebagainya.

Baca juga: 7 Manfaat Pilates untuk Lansia

Jenis olahraga untuk lansia

Mengutip Family Doctor, ada 4 jenis olahraga untuk lansia yang baik dilakukan secara rutin, yaitu:

1. Olahraga untuk melatih ketahanan tubuh

Tujuannya untuk meningkatkan pernapasan, detak jantung, dan peredaran darah, yang latihannya bisa berupa:

  • Berjalan
  • Joging
  • Menari
  • Renang
  • Bersepeda
  • Tenis
  • Basket
  • Naik tangga/bukit

2. Olahraga untuk melatih kekuatan tubuh

Tujuannya untuk membuat otot lebih kuat, yang latihannya berupa:

  • Mengangkat beban.
  • Yoga dengan menggunakan pita resistensi.
  • Melakukan latihan beban tubuh (push-up, sit-up).

Baca juga: Gejala Pneumonia pada Lansia yang Patut Diwaspadai

3. Olahraga untuk melatih keseimbangan tubuh

Tujuannya untuk membantu mencegah tubuh mudah jatuh, yang latihannya berupa:

  • Berdiri dengan satu kaki.
  • Berjalan dari tumit ke ujung kaki secara berjejer.
  • Taichi atau yoga.

4. Olahraga untuk melatih fleksibilitas tubuh

Tujuannya untuk membantu tubuh tetap lentur dan lebih mudah bergerak, yang latihannya berupa:

  • Peregangan.
  • Yoga.

Hal yang perlu diperhatikan

Mengutip Family Doctor, kita perlu bekonsultasi pada dokter jika setelah berolahraga untuk lansia mengalami kondisi, seperti ini:

  • Nyeri dada atau tekanan.
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas yang berlebihan .
  • Pusing atau pusing.
  • Kesulitan dengan keseimbangan.
  • Mual.

Ada kemungkinan bahwa olahraga yang dilakukan terlalu intens dan perlu diturunkan.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Lansia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau