KOMPAS.com - Kanker usus atau kanker kolorektal adalah jenis kanker yang mempengaruhi area usus besar.
Kanker terjadi ketika sel-sel tubuh mengalami pertumbuhan yang abnormal alias membelah dan tubuh dengan cara yang tak terkendali.
Sel-sel tersebyt bisa tumbuh dan menyebar ke jarngan atau organ sekitarnya.
Jenis kanker ini biasanya menyerang orang dewasa yang usianya lebih tua. Namun, tidak menutup kemungkinan kanker usus menyerang orang yang usianya lebuh mudah.
Penyakit ini diawali oleh munculnya gumpalan kecil non kaker yang disebut polip di bagian usus besar. Seiring waktu, polip tersebut berkembang menjadi kanker.
Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka.
Baca juga: Bisakah Anak-Anak Mengalami Gangguan Bipolar?
DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi normal.
Tetapi ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah — bahkan ketika sel baru tidak diperlukan. Saat sel menumpuk dan membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di dekatnya.
Sel kanker tersebut juga dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh untuk membentuk deposit di sana (metastasis).
Kanker usus juga bisa menyebabkan kematian. Agar pengobatan berjalan efektif, dibutuhkan deteksi dini.
Karena itu, Anda harus peka dengan gejala awal yang mengindikasikan adanya kanker usus. Berikut berbagai gejala awal kanker usus:
Ada beberapa kemungkinan penyebab pendarahan dari pantat atau darah saat buang air besar. Darah bisa muncul karena adanya pembengkakan pembuluh darah area pantat atau wasir.
Pada penderita kanker usus, darah berasal dari usus atau perut. Biasanya, darah yang muncul bewarna merah tua atau hitam.
Baca juga: Lupus Nefritis
Perubahan kebiasaan buang air besar yang secara terus-menerus juga harus Anda waspadai.
Pada penderita kanker usus, kotoran yang muncul biasanya berbentuk cair dan frekuensinya lebih sering dari biasanya.
Terkadang, penderita kanker usus juga tidak merasakan kelegaan meski telah buang air besar. Mereka merasa seolah kotoran dalam perut masih ada.
Penderita kanker usus juga sering mengalami penurunan berat badan secara drastis. Biasanya, hal ini terjadi akrena hilangnya nafsu makan.
Penderita kanker usus kerap kehilangan nafsu makan karena merasa sakit, kembung, atau tidak merasa lapar sama sekali.
Kanker usus dapat menyebabkan kekurangan zat besi dalam tubuh, yang dapat menyebabkan anemia (kekurangan sel darah merah).
Anemia bisa membuat Anda merasa sangat lelah dan kulit terlihat pucat.
Salah satu tanda kanker usus adalah munculnya rasa sakit di bagian belajang atau daerah perut.
Hal itu terjadi karena polip yang berkembang menjadi sel kanker.