Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 15:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Sjogren adalah gangguan pada sistem kekebalan yang diidentifikasi oleh dua gejala paling umum, yakni mata kering dan mulut kering.

Kondisi ini sering menyertai gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.

Pada sindrom Sjogren, selaput lendir dan kelenjar yang mensekresi kelembaban mata dan mulut biasanya terpengaruh terlebih dahulu sehingga mengakibatkan penurunan air mata dan air liur.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Mata Kering?

Penyebab

Penyebab sindrom Sjögren tidak diketahui.

Penyakit ini adalah gangguan autoimun yang berarti tubuh menyerang jaringan sehat secara tidak sengaja.

Sindrom ini paling sering terjadi pada wanita berusia 40 hingga 50 tahun dan jarang terjadi pada anak-anak.

Sindrom Sjögren primer identik dengan mata kering dan mulut kering tanpa gangguan autoimun lainnya.

Sindrom Sjögren sekunder terjadi bersamaan dengan gangguan autoimun lainnya, seperti:

  • Artritis Reumatoid (RA)
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Skleroderma
  • Polimiositis
  • Hepatitis C dapat mempengaruhi kelenjar ludah dan terlihat seperti sindrom Sjögren.

Gejala

Mata kering dan mulut kering adalah gejala paling umum dari sindrom ini.

Gejala mata meliputi:

  • Mata gatal
  • Sensasi terbakar di mata
  • Merasa ada sesuatu di mata.

Baca juga: 9 Penyebab Mulut Kering

Gejala mulut dan tenggorokan antara lain:

  • Kesulitan menelan atau makan makanan kering
  • Hilangnya indera perasa
  • Masalah berbicara
  • Air liur kental atau berserat
  • Sakit atau sakit mulut
  • Kerusakan gigi dan radang gusi
  • Suara serak.

Gejala lain dapat meliputi:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Perubahan warna tangan atau kaki dengan paparan dingin (fenomena Raynaud)
  • Nyeri sendi atau pembengkakan sendi
  • Kelenjar bengkak
  • Ruam kulit
  • Mati rasa dan nyeri karena neuropati
  • Batuk dan sesak nafas karena penyakit paru-paru
  • Detak jantung tak teratur
  • Mual dan mulas
  • Kekeringan vagina atau buang air kecil yang menyakitkan.

Diagnosis

Pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan. Pemeriksaan akan mengungkapkan penyebab mata kering dan mulut kering.

Tes berikut dapat dilakukan untuk diagnosis lebih lanjut:

Baca juga: Penyakit Autoimun

  • Tes kimia darah lengkap dengan enzim hati
  • Hitung darah lengkap dengan diferensial
  • Urinalisis
  • Tes antibodi antinuklear (ANA)
  • Antibodi Anti-Ro/SSA dan anti-La/SSB
  • Faktor rematik
  • Tes untuk cryoglobulin
  • Tingkat pelengkap
  • Elektroforesis protein
  • Tes untuk hepatitis C dan HIV (jika berisiko)
  • Tes tiroid
  • Tes Schirmer untuk produksi air mata
  • Pencitraan kelenjar ludah: dengan ultrasound atau MRI
  • Biopsi kelenjar ludah
  • Biopsi kulit jika ada ruam
  • Pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata
  • Rontgen dada.

Perawatan

Tujuan perawatan hanya untuk meredakan gejala, seperti:

  • Mata kering dapat diobati dengan air mata buatan, salep pelumas mata, atau cairan siklosporin
  • Jika ada Candida, dapat diobati dengan miconazole bebas gula atau preparat nistatin
  • Sumbat kecil dapat ditempatkan di saluran drainase air mata untuk membantu air mata tetap berada di permukaan mata
  • Obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs) .

Beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala antara lain:

Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Autoimun?

  • Minum air yang cukup
  • Mengunyah permen karet tanpa gula
  • Hindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kekeringan pada mulut, seperti antihistamin dan dekongestan
  • Hindari alkohol.

Hubungi dokter segera jika mengalami gejala sindrom Sjögren.

Komplikasi

Komplikasi sindrom ini meliputi:

  • Kerusakan pada mata
  • Gigi berlubang
  • Gagal ginjal (jarang)
  • Limfoma
  • Penyakit paru-paru
  • Vaskulitis (jarang)
  • Sakit saraf
  • Peradangan kandung kemih.

Pencegahan

Karena penyebabnya belum diketahui, sindrom Sjogren tidak dapat dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau