Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Anak-Anak Mengalami Gangguan Bipolar?

Kompas.com - 18/01/2022, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian besar gangguan bipolar biasanya terdeteksi saat seseorang beranjak dewasa atau remaja.

Namun, bisakah anak-anak mengalami gangguan bipolar?

Dalam artikel yang dipublikasikan oleh Mayo Clinic, ahli kesehatan jiwa Daniel K. Hall-Flavin mengatakan bahwa gangguan bipolar bisa saja terjadi di masa kanak-kanak.

"Meski sering didiagnosis saat remaja atau dewasa, gangguan bipolar bisa terjadi di segala usia, termasuk usia kanak-kanak," ucap Hall-Flavin.

Seperti pada orang dewasa, gangguan bipolar pada anak-anak dapat menyebabkan perubahan suasana hati dari hiperaktif atau euforia (mania) yang tinggi hingga depresi yang serius.

Pergolakan emosi dan perilaku yang sulit diatur adalah bagian normal dari masa kanak-kanak dan masa remaja, dan dalam banyak kasus itu bukan tanda masalah kesehatan mental yang memerlukan perawatan.

Hall-Flavin juga berkata bahwa semua anak mengalami masa-masa sulit dan itu hal yang normal untuk merasa sedih, mudah tersinggung, marah, hiperaktif, atau memberontak di waktu-waktu tertentu.

"Namun, jika gejala anak Anda parah, berkelanjutan atau menyebabkan masalah yang signifikan, hal itu memerlukan perhatian khusus," tambah dia.

Baca juga: Insufisiensi Aorta

Gejala bipolar pada anak

Gejala bipolar pada anak umumnya sama dengan gejala bipolar yang dialami oleh orang dewasa.

Berikut berbagai gejala gangguan bipolar pada anak:

  • Perubahan suasana hati yang parah yang berbeda dari perubahan suasana hati biasanya
  • Perilaku hiperaktif, impulsif, agresif, atau tidak pantas secara sosial
  • Perilaku berisiko dan sembrono yang keluar dari karakter, seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba
  • Insomnia atau penurunan kebutuhan tidur secara signifikan
  • Suasana hati yang tertekan atau mudah tersinggung hampir sepanjang hari, hampir setiap hari selama episode depresi
  • Pandangan yang berlebihan tentang kemampuan sendiri
  • Pikiran atau perilaku bunuh diri.

Anak-anak dengan gangguan bipolar mengalami gejala dalam episode yang berbeda.

Hall-Flavin juga berkata, ada gejala tambahan yang bisa menandakan seorang anak mengalami gangguan bipolar.

Menurutnya, sejumlah gangguan pada masa kanak-kanak lainnya bisa menyebabkan gejala seperti bipolar, antara attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), oppositional defiant disorder, gangguan perilaku, gangguan kecemasan dan depresi berat.

Baca juga: Ekolalia

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Jika Anda berpikir anak Anda mungkin memiliki gangguan bipolar (atau masalah kesehatan mental lainnya), bicarakan dengan dokter.

Jadwalkan janji temu untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda. Seorang dokter dapat merujuk Anda ke penyedia perawatan kesehatan mental untuk evaluasi lengkap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau