KOMPAS.com - Sebagian besar gangguan bipolar biasanya terdeteksi saat seseorang beranjak dewasa atau remaja.
Namun, bisakah anak-anak mengalami gangguan bipolar?
Dalam artikel yang dipublikasikan oleh Mayo Clinic, ahli kesehatan jiwa Daniel K. Hall-Flavin mengatakan bahwa gangguan bipolar bisa saja terjadi di masa kanak-kanak.
"Meski sering didiagnosis saat remaja atau dewasa, gangguan bipolar bisa terjadi di segala usia, termasuk usia kanak-kanak," ucap Hall-Flavin.
Seperti pada orang dewasa, gangguan bipolar pada anak-anak dapat menyebabkan perubahan suasana hati dari hiperaktif atau euforia (mania) yang tinggi hingga depresi yang serius.
Pergolakan emosi dan perilaku yang sulit diatur adalah bagian normal dari masa kanak-kanak dan masa remaja, dan dalam banyak kasus itu bukan tanda masalah kesehatan mental yang memerlukan perawatan.
Hall-Flavin juga berkata bahwa semua anak mengalami masa-masa sulit dan itu hal yang normal untuk merasa sedih, mudah tersinggung, marah, hiperaktif, atau memberontak di waktu-waktu tertentu.
"Namun, jika gejala anak Anda parah, berkelanjutan atau menyebabkan masalah yang signifikan, hal itu memerlukan perhatian khusus," tambah dia.
Baca juga: Insufisiensi Aorta
Gejala bipolar pada anak umumnya sama dengan gejala bipolar yang dialami oleh orang dewasa.
Berikut berbagai gejala gangguan bipolar pada anak:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.