KOMPAS.com - MSG (monosodium glutamat) adalah bahan yang sering ditambahkan sebagai penambah cita rasa masakan.
Sayangnya, banyak orang yang mengklaim bahwa MSG bisa mendatangkan berbagai efek negatif pada kesehatan.
Di akhir tahun 1960am. MSG memang mendapatkan kecaman karena diduga menyebabkan keracunan.
Akan tetapi, penelitian membuktikan bahwa MSG tidak akan memicu masalah kesehatan yang signifikan jika hanya dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Baca juga: 14 Penyebab Bangun Tidur Pinggang Sakit dan Cara Mengatasinya
Menurut ahli diet terdaftar Beth Czerwony, MSG terbuat dari asam amino yang disebut asam L-glutamat, diproduksi dengan memfermentasi jagung, tebu, bit gula, tapioka atau tetes tebu.
“MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang paling banyak digunakan, dan terkandung dalam lebih banyak makanan daripada yang dipikirkan orang,” kata Czerwony.
Selain digunakan sebagai penyedap pada masakah Cina, MSG juga bisa kita temukan dalam makanan olahan seperti:
MSG telah digunakan sebagai penambah cita rasa sejak awal 1900-an, tetapi mulai mendapat citra buruk di akhir 1960-an.
Tiba-tiba, MSG dikatakan terkait dengan semua jenis masalah kesehatan dan di cap sebagai bahan "beracun".
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan MSG adalah bahan yang aman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.