KOMPAS.com - VIPoma adalah kanker langka yang disebabkan oleh sejenis tumor neuroendokrin pankreas, yaitu tumor yang muncul dari sel-sel yang memproduksi hormon.
VIPoma mengeluarkan peptida usus vasoaktif (VIP), hormon yang merangsang sekresi dan menghambat penyerapan natrium, klorida, kalium, dan air di dalam usus kecil.
Sekresi yang berlebihan dapat meningkatkan motilitas usus dan menyebabkan tanda dan gejala seperti sakit perut dan kram.
Baca juga: 10 Gejala Kanker Pankreas dan Penyebabnya
Penyebab pasti dari VIPomas tidak diketahui.
Namun, salah satu yang diketahui adalah VIPoma menyebabkan sel-sel di pankreas menghasilkan hormon tingkat tinggi yang disebut peptida usus vasoaktif (VIP).
Hormon ini meningkatkan sekresi dari usus dan juga melemaskan beberapa otot polos dalam sistem pencernaan.
VIPoma sering didiagnosis pada orang dewasa, paling sering sekitar usia 50 tahun.
Wanita lebih mungkin terkena daripada pria. Kanker ini sangat jarang terjadi.
Gejala VIPoma meliputi:
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala.
Baca juga: Mengenal Stadium Kanker Pankreas beserta Gejalanya
Tes yang mungkin dilakukan antara lain:
Tujuan pertama pengobatan adalah untuk menghindarkan dari dehidrasi.
Cairan sering diberikan melalui vena (cairan intravena) untuk menggantikan cairan yang hilang karena diare.
Tujuan selanjutnya adalah untuk memperlambat diare.
Obat-obatan seperti octreotide dapat membantu mengendalikan diare.
Peluang terbaik untuk sembuh adalah operasi untuk mengangkat tumor.
Jika tumor belum menyebar ke organ lain, pembedahan seringkali dapat menyembuhkan kondisi tersebut.
Jika mengalami diare berair selama lebih dari dua hingga tiga hari, hubungi dokter segera.
Keemungkinan komplikasi VIPoma antara lain:
Baca juga: Kanker Pankreas
Meski langka, VIPoma tetap tidak bisa dianggap remeh.
Cara terbaik mencegah ViPoma adalah dengan menjaga kesehatan pankreas, seperti
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.