KOMPAS.com - Anoreksia nervosa dan bulimia sama-sama merupakan gangguan makan yang menyebabkan seseorang mencoba menurunkan berat badan dengan cara yang tidak sehat.
Namun, ternyata banyak yang menyamakan kedua istilah tersebut, padahal ada perbedaan mendasar antara anoreksia dan bulimia, dan mungkin saja seseorang memiliki keduanya pada saat yang bersamaan.
Orang dengan anoreksia dan bulimia mungkin terpaku pada berat badan dan penampilan.
Baca juga: Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang R.A. Kartini yang Terlupakan Sejarah
Selain itu, mereka mungkin memiliki citra tubuh yang terdistorsi.
Kedua kondisi tersebut mengakibatkan seseorang berusaha menurunkan berat badan dengan menggunakan strategi yang tidak sehat.
Orang dengan anoreksia cenderung mengadopsi diet ekstrem.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai
Mereka mungkin membatasi asupan makanan mereka ke tingkat yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan bahkan kematian.
Beberapa orang dengan anoreksia berolahraga secara berlebihan.
Jika seseorang sudah kekurangan gizi, jumlah latihan ini dapat menyebabkan mereka pingsan atau mengalami efek samping yang berpotensi parah lainnya.
Baca juga: 5 Tanda Asam Urat Tinggi yang Bisa Dilihat di Pagi Hari, Apa Saja?
Selain itu, seseorang dengan anoreksia mungkin muntah atau minum obat pencahar untuk menurunkan berat badan.
Sementara itu, karakteristik utama bulimia adalah seseorang makan berlebihan dan kemudian dimuntahkan atau dikeluarkan dengan obat pencahar.
Mereka biasanya memiliki gangguan psikologis tertentu.
Baca juga: 13 Tanda Ginjal Bermasalah yang Dirasakan di Malam Hari, Apa Saja?
Sebagai contoh, penulis sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa, dibandingkan dengan mereka yang menderita anoreksia, orang-orang dengan bulimia lebih mungkin untuk:
Gejala utama anoreksia adalah membatasi asupan makanan dengan diet ekstrem.
Gejala utama bulimia adalah mengompensasi episode makan berlebihan dengan mencoba membersihkan makanan.