Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan kita beberapa kali mendengar kabar penyebab kematian berasal dari jantung berhenti mendadak.

Masalah kesehatan henti jantung ini tak hanya dialami kalangan lanjut usia. Anak muda juga dapat merasakannya.

Untuk memberikan gambaran lebih lanjut mengenai gangguan kesehatan ini, berikut penjelasan apa yang terjadi ketika henti jantung sampai penyebabnya.

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya

Apa yang terjadi ketika jantung berhenti mendadak?

Dilansir dari Cleveland Clinic, ketika jantung berhenti mendadak, penderita biasanya pingsan dan tidak sadarkan diri.

Perlu diketahui, sistem kelistrikan jantung bekerja dengan mengirimkan sinyal atau impuls untuk memantik jantung agar terus berdetak.

Dalam kondisi henti jantung, pengiriman sinyal ini menjadi sangat cepat atau tidak normal. Akibatnya, jantung tiba-tiba berhenti berdetak.

Ketika jantung mendadak tidak berdetak, darah kaya oksigen tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke berbagai organ vital.

Berkurang aliran darah ke otak dapat menyebabkan penderita kehilangan kesadaran atau pingsan.

Jika detak jantung tidak segera dipacu untuk kembali normal, sel-sel otak yang kekurangan oksigen bisa ikut rusak dan mengakibatkan kematian.

Gejala henti jantung ini biasanya berlangsung sangat cepat. Tak pelak, apabila penderita henti jantung tidak segera diberikan pertolongan medis, penderita sulit diselamatkan.

Baca juga: Sama-sama Fatal, Ini 3 Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung

Kenapa henti jantung bisa terjadi?

Penyebab henti jantung utamanya karena gangguan irama jantung atau penyakit jantung aritmia.

Ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami jantung berhenti mendadak, antara lain:

  • Kardiomiopati atau gangguan otot jantung
  • Efek samping obat tertentu, termasuk narkoba
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Infeksi penyakit yang parah
  • Cedera sampai pendarahan parah
  • Gangguan pernapasan
  • Keracunan

Perlu diketahui, henti jantung bisa dialami orang dengan atau tanpa riwayat penyakit jantung.

Apabila Anda pernah mengalami serangan jantung, gagal jantung, atau memiliki penyakit jantung lainnya, Anda lebih berisiko terkena henti jantung.

Baca juga: Henti Jantung Bisa Lebih Berbahaya dari Serangan Jantung

Apa saja gejala henti jantung?

Sebelum jantung berhenti mendadak, penderita biasanya merasakan beberapa gejala. Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:

  • Rasa tidak nyaman di bagian dada
  • Sesak napas
  • Badan lemas
  • Jantung berdebar kencang
  • Tiba-tiba pingsan atau hilang kesadaran
  • Denyut nadi tidak terdeteksi
  • Tidak bernapas

Jika Anda mendapati beberapa gejala henti jantung di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat.

Ketika jantung berhenti mendadak, kekurangan darah kaya oksigen dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak permanen dalam hitungan menit.

Untuk itu, waktu sangat penting ketika Anda membantu penderita henti jantung mendapatkan pertolongan medis darurat.

Baca juga: Gagal Jantung di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com