Sedangkan di Indonesia, Kementerian Kesehatan menganjurkan mengkonsumsi garam 2000 mg natrium per orang per hari.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Serangan Jantung, Tak Hanya Nyeri Dada
Mengutip Everyday Health, jantung bekerja keras sepanjang hari dan kamu tidak cukup tidur, maka sistem kardiovaskular tidak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
Denyut jantung dan tekanan darah menurun selama fase pertama tidur (fase non-REM), kemudian naik dan turun sebagai respons terhadap mimpimu selama fase kedua (tidur REM).
Perubahan tersebut sepanjang malam tampaknya meningkatkan kesehatan kardiovaskular, menurut NHLBI.
Dr Campbell menjelaskan bahwa kebiasaan kurang tidur kronis juga dapat menyebabkan tingkat kortisol dan adrenalin yang tinggi, mirip dengan tingkat yang kamu alami dalam situasi stres.
Dia merekomendasikan agar orang dewasa tidur 7-8 jam setiap malam.
Sedangkan, remaja dan dewasa muda setidaknya memiliki waktu tidur selama 9-10 jam.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Usai Alami Serangan Jantung
Mengutip Eat This, kebiasaan merokok menurut Penn Medicine adalah salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung, bertanggung jawab atas hampir sepertiga kematian terkait penyakit jantung.
Setiap kali kamu menghirup sebatang rokok, kamu memasukkan lebih dari 5.000 bahan kimia ke dalam tubuh, yang banyak di antaranya berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu bahan kimia tersebut adalah karbon monoksida.
Karbon monoksida menurunkan jumlah oksigen dalam sel darah merah, yang bisa merusak jantung.
Hal itu juga meningkatkan jumlah kolesterol di arteri, faktor risiko lain untuk penyakit jantung.
"Dan vaping bukanlah alternatif yang sehat," kata Penn Medicine.