Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Vaginismus, Gangguan Susah Penetrasi Vagina

Kompas.com - 28/01/2022, 21:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Vaginismus adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita yang acapkali bikin frustasi tapi sebenarnya bisa diobati.

Kondisi ini bisa menyebabkan wanita tiba-tiba tubuhnya tersentak ketika ada sesuatu yang akan dimasukkan ke dalam vaginanya.

Untuk mengenal lebih dekat mengenai gangguan ini, kenali apa itu vaginismus, penyebab, sampai cara mengobatinya.

Baca juga: Bisul di Vagina, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya

Apa itu vaginismus?

Dilansir dari NHS, vaginismus adalah reaksi spontan tubuh wanita ketika takut atau khawatir dengan segala jenis penetrasi ke dalam vagina.

Setiap kali akan penetrasi ke dalam vagina, otot-otot vagina pengidap vaginismus akan menegang dengan sendirinya.

Terkadang, ada wanita yang mengalami vaginismus meskipun pernah orgasme ketika berhubungan seks dengan penetrasi tanpa rasa sakit.

Perlu diketahui, vaginismus biasanya tidak memengaruhi gairah seksual wanita atau menghambat wanita menikmati rangsangan seksual selain penetrasi.

Namun, gangguan ini dapat menyebabkan wanita merasakan sakit saat berhubungan seks, susah memasukkan tampon, pemasangan menstrual cup, atau pemeriksaan ginekologi.

Melansir Healthy Women, sekitar satu sampai enam persen wanita mengalami vaginismus.

Namun, persentase tersebut bisa lebih besar mengingat banyak wanita enggan mendiskusikan masalah kesehatan ini dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: Kondom Tertinggal di dalam Vagina, Bagaimana Mengatasinya?

Penyebab vaginismus

Para pakar kesehatan hingga kini belum tahu persis apa penyebab vaginismus.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita mengalami vaginismus, antara lain:

  • Takut vagina terlalu sempit
  • Pengalaman berhubungan seks pertama yang menyakitkan
  • Pemeriksaan ginekologi yang tidak nyaman
  • Kepercayaan berhubungan seks itu memalukan atau salah
  • Penyakit seperti sariawan pada vagina
  • Trauma persalinan
  • Trauma kekerasan seksual

Dokter biasanya dapat mendeteksi wanita mengalami vaginismus setelah mendiskusikan gejala, riwayat seksual, dan melakukan pemeriksaan panggul wanita.

Baca juga: Gejala Radang Vagina dan Cara Mengobatinya

Cara mengobati vaginismus

Meskipun vaginismus adalah kondisi yang bisa mengganggu aktivitas seksual, namun masalah kesehatan ini bisa diobati.

Ada beberapa cara mengobati vaginismus, antara lain:

  • Terapi desensitisasi progresif

Terapi paling efektif untuk vaginismus ini memanfaatkan jari atau dilator vagina secara bertahap. Setelah wanita nyaman dengan sentuhan di vagina, lambat laun latihan akan ditingkatkan menjadi penetrasi vagina.

  • Terapi seks

Bentuk terapi ini dengan komunikasi verbal. Penderita bakal diberi tahu atau dikenalkan dengan anatomi vagina atau alat reproduksinya. Setelah mengenali tubuhnya sendiri, rasa takut atau cemas wanita menghadapi penetrasi diharapkan bisa berkurang.

  • Latihan dasar panggul

Latihan ini membantu wanita mengontrol otot-otot vaginanya. Wanita bisa melatih otot dasar panggulnya dengan kegel dan dan pernapasan dalam.

Perawatan untuk mengobati vaginismus membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Namun, tingkat keberhasilannya bisa di atas 90 persen.

Vaginismus yang tidak diobati bisa menyebabkan wanita susah hamil, mengalami gangguan kesuburan, meningkatkan risiko kanker serviks atau penyakit menular seksual karena takut menjalani pemeriksaan panggul.

Baca juga: 6 Penyebab Bibir Vagina Bengkak dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau