KOMPAS.com - Sebagian orang merasakan gejala Covid-19 bisa bertahan sampai beberapa bulan setelah hasil tes lanjutan dinyatakan negatif atau tidak menular.
Kondisi pasca-Covid-19 ini dalam dunia kesehatan dikenal dengan istilah long covid atau long-term covid.
Perlu diketahui, ketika terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, bianya penderita merasa lebih baik atau sembuh total dalam waktu kurang dari 12 minggu.
Beberapa penelitian menunjukkan, kondisi long covid ternyata dipengaruhi beberapa faktor.
Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Kenali 4 Gejala Omicron
Melansir laman resmi Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), ada beberapa faktor yang menjadi penyebab long covid, antara lain:
Beberapa studi, termasuk yang diterbitkan di Nature Medicine membuktikan, wanita dua kali lebih berisiko terkena long covid ketimbang pria, terutama pada kelompok usia antara 40 tahun sampai 50 tahun.
Kondisi ini tak lepas dari faktor biologis. Wanita lebih rentan terhadap penyakit autoimun dan masalah kesehatan lain terkait perubahan hormon menjelang menopause.
Studi juga menemukan, faktor usia lanjut membuat penderita lebih rentan mengalami long covid. Sebanyak 22 persen penderita Covid-19 yang berumur 70 tahun merasakan gejala Covid-19 lebih dari sebulan.
Sementara itu, penelitian di Inggris menyebutkan, long covid lebih jamak menyerang kalangan paruh baya, usia di atas 35 tahun sampai 69 tahun.
Baca juga: Gejala Omicron Utamanya Batuk dan Pilek, Apa Bedanya dengan Flu?
Hasil studi peneliti asal King's College London yang menganalisis data 10 penelitian menunjukkan, penderita gangguan kesehatan mental dan asma memiliki risiko tinggi terkena long covid.
Menurut data yang dikumpulkan aplikasi COVID Symptom Study, penderita yang merasakan lebih dari lima gejala saat awal terinfeksi Covid-19, 3,5 kali lebih berisiko terkena long covid daripada penderita minim gejala.
Penelitian di jurnal Cell menunjukkan, penderita yang memiliki jumlah virus corona lebih banyak ketika terinfeksi Covid-19, atau memiliki viral load tinggi, cenderung terkena long covid.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta
Riset tim dokter di University Hospital Zurich menunjukkan, tingkat antibodi tertentu yang rendah, termasuk IgM, ketika terinfeksi Covid-19 bisa menyebabkan penderita merasakan long covid.
Perlu diketahui, antibodi tertentu seperti IgM merupakan benteng pertahanan awal tubuh ketika menghadapi infeksi.
Usus adalah rumah bagi bakteri dan mikroba baik yang berperan dalam bagian sistem daya tahan tubuh.
Menurut penelitian di jurnal Gut, penderita Covid-19 dengan kondisi mikroba di usus tidak seimbang lebih rentan mengalami long covid lebih dari enam bulan.
Penelitian di The Lancet Infectious Diseases menunjukkan, vaksinasi Covid-19 penting untuk menurunkan risiko infeksi berat, fatal, dan long covid ketika terpapar virus corona.
Studi di Inggris menemukan fakta, orang dewasa yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis lengkap setidaknya dua minggu sebelum terinfeksi corona, memiliki risiko 41,1 persen lebih rendah terkena long covid.
Baca juga: 7 Obat Radang Tenggorokan Alami
Selain mengetahui beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab long covid, kenali juga gejala long covid yang kerap dilaporkan. Melansir NHS, berikut beberapa di antaranya:
Penderita yang khawatir dengan gejala long covid bisa berkonsultasi ke dokter. Selain itu, kendalikan juga beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab long covid di atas.
Baca juga: 8 Obat Batuk Alami yang Terbukti Ampuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.