KOMPAS.com - Dada terasa panas bisa terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan heartburn ini biasanya dapat diobati dengan beberapa obat penurun asam lambung.
Dada panas serasa terbakar ini dapat menjalar ke belakang tulang dada, bagian ulu hati, atau area antara dada dan pinggul.
Baca juga: Kenapa Dada Terasa Panas? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Terkadang, rasa tidak nyaman ini juga diikuti mulut terasa pahit atau ada cairan asam di mulut bagian belakang.
Berikut beberapa jenis obat dada terasa panas dan efek sampingnya yang perlu Anda ketahui.
Obat dada terasa panas ada yang dijual bebas atau obat warung, tapi ada juga jenis yang perlu diresepkan oleh dokter. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa di antaranya:
Antasida adalah obat untuk mengurangi produksi asam lambung, mengatasi dada terasa sakit, dan meredakan nyeri di ulu hati.
Beberapa jenis antasida yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung simetikon. Zat ini dapat mengurangi produksi gas di saluran pencernaan.
Jenis obat ini ada yang disajikan dalam bentuk tablet, tablet kunyah, atau sirup. Baca petunjuk penggunaan dengan cermat sebelum mengonsumsi obat ini.
Perlu diketahui, beberapa antasida yang mengandung magnesium atau natrium bikarbonat terkadang menyebabkan efek samping sembelit, diare, kotoran buang air besar jadi pucat, atau sakit perut.
Baca juga: Bangun Tidur Dada Terasa Sakit dan Sesak Tanda Penyakit Apa?
Obat penghambat asam atau dikenal dengan histamin H2 blocker dan acid blocker berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung, mengatasi dada terasa panas, tukak lambung, dan GERD (penyakit asam lambung kronis).
Obat ini ada yang dijual secara bebas, atau diresepkan oleh dokter untuk jenis formula yang lebih kuat.
Baca dengan baik petunjuk keamanan obat sebelum mengonsumsinya. Efek samping obat penghambat asam terkadang bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, atau diare.
Anda perlu segera berkonsultasi ke penyedia layanan kesehatan jika efek samping obat ini sampai memicu kebingungan, sesak napas, atau detak jantung tak beraturan.
Dokter biasanya merekomendasikan obat penghambat asam dosis tinggi, apabila penderita dada terasa panas tidak mempan diberikan obat antasida atau obat penghambat asam yang dijual bebas.