KOMPAS.com - Sakit tenggorokan bisa sangat tidak nyaman karena sering kali memunculkan gejala sakit saat menelan makanan.
Kondisi itu bisa diatasi dengan sejumlah bahan herbal yang telah teruji ampuh membantu mengobati sakit tenggorokan secara alami dan aman, seperti cuka sari apel dan madu.
Sehingga, orang dengan sakit tenggorokan cukup mendapatkan perawatan ala rumahan.
Lalu apa saja bahan herbal yang mampu mengobati sakit tenggorokan secara alami? Berikut ulasannya:
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Sakit Tenggorokan
Mengutip Healthline, madu yang dicampur dalam teh atau diminum sendiri adalah obat alami yang umum untuk sakit tenggorokan.
Satu studi menemukan bahwa madu bahkan lebih efektif dalam meredakan batuk malam hari dari pada obat batuk biasa yang dijual di toko-toko.
Studi lainnya menunjukkan bahwa madu adalah penyembuh luka yang efektif, yang berarti dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit tenggorokan.
Mengutip Medical News Today, orang telah menggunakan ekstrak tanaman marshmallow untuk mengobati sakit tenggorokan dan kondisi lainnya sejak zaman kuno.
Akarnya mengandung zat, seperti gelatin, yang bisa melapisi dan melumasi tenggorokan yang sakit ketika seseorang menelannya.
Para peneliti telah menguji tablet hisap yang mengandung akar marshmallow pada hewan.
Hasilnya, akar marshmallow efektif dan tidak beracun dikonsumsi bahkan pada dosis yang sangat tinggi.
Ini juga dapat membantu meredakan batuk kering.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Radang Tenggorokan secara Alami
Mengutip Healthline, teh chamomile secara alami menenangkan tubuh.
Teh dari bunga ini telah lama digunakan untuk tujuan pengobatan, seperti menenangkan sakit tenggorokan.
Teh chamomile sering digunakan karena sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa menghirup uap chamomile dapat membantu meredakan gejala pilek, termasuk sakit tenggorokan.
Begitu juga minum teh chamomile, dapat menawarkan manfaat yang sama.
Selain itu, dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan.
Mengutip Healthline, peppermint mengandung mentol, yang membantu:
Peppermint juga memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antivirus, yang dapat mendorong penyembuhan sakit tenggorokan.
Baca juga: 5 Cara Mengeluarkan Dahak di Tenggorokan secara Alami
Mengutip Medical News Today, sage adalah tanaman herbal yang memiliki beberapa kegunaan sebagai obat.
Sage yang memiliki nama ilmiah Salvia officinalis berasal dari Mediterania, tetapi sekarang telah ditanam hampir di seluruh dunia.
Sage dapat membantu dengan banyak kondisi peradangan dan penelitian terkontrol menunjukkan bahwa tanaman ini dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
Dalam satu penelitian, semprotan sage dicampur echinacea efektif dalam mengurangi nyeri tenggorokan.
Sejauh ini, tidak ada efek samping negatif dari penggunaan sage sebagai obat.
Echinacea adalah ramuan lain yang digunakan orang dalam pengobatan tradisional. Fungsinya:
Mengutip Medical News Today, cuka sari apel adalah herbal serba guna yang memiliki fungsi sebagai cairan kesehatan alami.
Cuka sari apel telah menjadi bahan pokok dalam pengobatan obat tradisional selama berabad-abad.
Bahan aktif utamanya adalah asam asetat, yang membantu melawan bakteri.
Dokter Yunani kuno Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak kedokteran, meresepkan campuran cuka sari apel dan madu (yang disebut oxymel) untuk mengobati gejala flu, seperti batuk dan sakit tenggorokan.
Untuk membantu meredakan sakit tenggorokan, disarankan untuk minum 1 gelas air hangat yang dicampur dengan 1 sendok makan cuka sari apel dan 1 sendok makan madu.
Namun, ada sedikit efek samping daari penggunaan cuka sari apel ini, yaitu kerusakan gigi dan masalah pencernaan.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Kanker Tenggorokan
Mengutip Medical News Today, tanaman licorice juga disebut Glycyrrhiza glabra, berasal dari Eropa dan Asia Selatan.
Akar manis yang terkenal karena rasa manisnya, memiliki sifat yang mirip dengan aspirin yang dapat membantu mengurangi sakit tenggorokan.
Herbal ini juga memiliki efek:
Sejumlah penelitian telah melaporkan bahwa setelah operasi, licorice dapat secara signifikan mengurangi sakit tenggorokan karena pelepasan tabung pernapasan.
Satu studi menemukan bahwa berkumur dengan air licorice sebelum operasi pernapasan dapat mengurangi risiko sakit tenggorokan hingga 50 persen.
Mengutip Medical News Today, jahe adalah rempah-rempah dengan efek antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
Beberapa penelitian laboratorium menemukan bahwa ekstrak jahe dapat membunuh beberapa bakteri dan virus penyebab penyakit pernapasan.
Jahe juga dapat mengurangi peradangan pada penderita TBC, yang merupakan penyakit paru-paru.
Jahe dapat diolah menjadi teh untuk mendapatkan khasiatnya sebaga obat sakit tenggorokan.
Teh jahe mudah didapat, tersedia di pasar dan pengecer online. Orang juga bisa membuatnya sendiri dari jahe segar.
Baca juga: 8 Penyebab Suara Serak, Tak Hanya Tenggorokan Kering
Mengutip Medical News Today, kayu manis merupakan rempah yang harum dan lezat dengan kandungan antioksidan yang tinggi.
Kayu manis juga dapat memberikan manfaat antibakteri.
Dalam pengobatan tradisional China, kayu manis adalah obat tradisional untuk pilek, flu, dan sakit tenggorokan.
Kayu manis dapat diolah menjadi teh untuk mendapatkan khasiatnya sebagai obat sakit tenggorokan.
Teh kayu manis sudah umum dijual di sebagian besar toko grosir dan online, baik dalam varietas herbal maupun reguler.
Orang juga dapat menambahkan kayu manis ke teh herbal atau teh hitam.
Kayu manis bisa juga dicampurkan dengan susu almond, yang berpotensi sangat berkhasiat untuk menyembuhkan sakit tenggorokan.
Mengutip Medical News Today, minyak kelapa adalah salah satu obat herbal lainnya yang berkhasiat untuk meredakan sakit tenggorokan.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa minyak kelapa dapat membantu melawan infeksi dan mengurangi peradangan di area yang terpapar.
Minyak kelapa juga sangat menenangkan karena membantu melumasi selaput lendir di tenggorokan.
Berikut beberapa rekomendasi untuk mengobati sakit tenggorokan:
Batasi mengkonsumsi minyak kelapa hingga sekitar 2 sdm (30 mililiter) per hari, karena dapat memiliki efek pencahar pada dosis yang lebih tinggi.
Saat menggunakan minyak kelapa untuk pertama kalinya, mulailah dengan 1 sdt (5 ml) setiap kali untuk meminimalkan potensi efek samping.
Baca juga: 5 Minuman Pelega Sakit Tenggorokan dan Jaga Daya Tahan Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.