Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Lemak Perut

Kompas.com - 17/02/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Lemak masuk dengan cepat ke aliran darah tanpa efek moderasi," kata Dr. Kazlauskaite.

"Sayuran membantu pencernaan dan metabolisme karena memiliki vitamin dan antioksidan yang membantu membersihkan bahan-bahan buruk yang tertelan,” imbuhnya.

4. Jarang olahraga

Mengutip The Healthy, olahraga memiliki dampak terbesar pada penambahan atau pengurangan lemak perut, selain kebiasaan makan.

“Saat Anda berolahraga, otot menggunakan energi alih-alih disimpan dalam lemak perut,” kata Dr Kazlauskaite.

“Itulah sebabnya ketika Anda mulai berolahraga, banyak orang menyadari bahwa mereka kehilangan beberapa inci (lipatan lemak) dari pinggang terlebih dahulu,” imbuhnya.

Baca juga: 6 Cara Sederhana Menghilangkan Lemak Perut

5. Mengumbar nafsu makan selama fase pramenstruasi

Mengutip The Healthy, fase pramenstruasi yang dialami wanita dapat mendorong nafsu makan tinggi, jika diumbar berpotensi meningkatkan lemak perut.

Menurut Psychology Today, satu studi menemukan bahwa nafsu makan tinggi di kalangan wanita memuncak selama fase pramenstruasi itu karena peningkatan produksi progesteron.

6. Makan kurang probiotik

Mengutip The Healthy, probiotik atau bakteri usus memainkan peran besar dalam penambahan atau penurunan berat badan.

Probiotik yang ditemukan dalam yogurt dan beberapa suplemen dapat membantu menjaga bakteri baik dan jahat tetap teratur.

Menurut majalah Fitness, satu studi menemukan bahwa terlalu sedikit mengkonsumsi probiotik dikaitkan dengan obesitas atau lemak perut menumpuk.

Baca juga: Lemak Perut Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes, Begini Baiknya

7. Makan terlalu cepat

Mengutip Eat This, makan terlalu cepat dapat berpengaruh pada peningkatan lemak perut.

Makan berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak perut, dan kecepatan makan akan menentukan berapa banyak makanan yang akhirnya masuk ke dalam tubuh.

Menurut sebuah penelitian yang ditemukan dalam Journal of American Dietetic Association, menemukan bahwa mereka yang makan lebih lambat akhirnya merasa lebih kenyang dari pada mereka yang makan lebih cepat.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa makan perlahan dapat membantu kita makan lebih sedikit.

Sehingga ketika makan malam, disarankan tidak terburu-buru makan dan melatih kebiasaan makan terkontrol.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau