KOMPAS.com - Tidak semua pasangan langsung dikaruniai buah hati setelah menikah.
Beberapa dari mereka terkadang membutuhkan tahunan untuk mendengarkan tangis bayi.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ternyata tidak mendapatan kepercayaan untuk mendapatkan momongan.
Sebenarnya, ada banyak hal yang mempengaruhi peluang seorang wanita untuk hamil seperti usia, riwayat kesehatan, dan frekuensi melakukan hubungan seksual.
Kebanyakan wanita bisa hamil setelah enam bulan hingga satu tahun usai menikah. Lebih dari itu, para ahli menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Apakah Garam Benar-Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
Peluang terbaik wanita untuk hamil berada di usia 20 tahunan. Saat usia itulah, wanita memiliki sel telur yang sehat.
Kesuburan secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Semakin tua Anda, semakin lama waktu yang Anda butuhkan untuk hamil.
Jadi, seiring bertambahnya usia jumlah sel telur wanita juga berkurang.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Plos One, disebutkan bahwa peluang wanita berusia 35 tahun untuk hamil usai tiga bulan menikah adalah 12 persen.
Pada usia 40, peluang itu turun menjadi tujuh persen.
Hal yang sama juga terjadi para pria. Kesuburan pria juga menurun seiring bertambahnya usia. Sperma pria yang berusia lebih tua juga lebih cenderung memiliki kelainan genetik.
Jika Anda berusia lebih dari 35 tahun dan tak kunjung mendapatkan tanda kehamilan usai satu tahun menikah, cobalah untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Pasangan yang memiliki kondisi kesehatan juga perlu memeriksakan kondisi kesuburannya. Sebab, penyakit tertentu juga turut menentukan tingkat kesuburan.
Pada pria, infertisilitas paling sering terjadi akibat adanya masalah ovulasi. Gangguan ovulasi bisa menyebabkan sel telur sulit dibuahi.
Faktor yang memicu masalah pada ovulasi antara lain, penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan insufisiensi ovarium prematur (POI).
Baca juga: 9 Manfaat Makan Telur, dari Menyehatkan Otot hingga Jantung
Saluran tuba yang tersumbat juga bisa mencegah sel telur bertemu dengan sperma. Penyumbatan saluran tuba biasanya terjadi karena hal berikut:
Sementara itu, infertilitas pada pria juga sering terjadi karena hal berikut: