KOMPAS.com - Penyakit katup jantung adalah masalah kesehatan ketika katup jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Katup jantung terdiri dari empat bagian; katup mitral, trikuspid, pulmonal, dan aorta.
Pada penyakit ini, salah satu katup tidak terbuka dan tertutup sebagaimana seharusnya, sehingga menyebabkan aliran darah bermasalah.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Katup Jantung Bocor
Jika tidak diobati, penyakit katup jantung dapat mengancam jiwa.
Penyakit katup jantung dapat terjadi saat lahir (bawaan).
Kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa karena banyak penyebab dan kondisi, seperti infeksi dan kondisi jantung lainnya.
Masalah katup jantung meliputi:
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko penyakit katup jantung, seperti:
Beberapa pasien penyakit katup jantung terkadang tidak memiliki gejala selama bertahun-tahun.
Baca juga: Stenosis Mitral
Ketika tanda dan gejala terjadi, keluhannya meliputi:
Pemeriksaan fisik dapat memastikan beberapa gejala dari penyakit katup jantung.
Penyakit katup jantung juga dapat didiagnosis dengan beberapa tes medis, seperti:
Tes tambahan seperti ekokardiogram transesofageal (TEE), ekokardiogram stres olahraga, pemindaian radionuklida, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) juga dapat digunakan.
Penyakit katup jantung dapat diobati dengan:
Baca juga: Regurgitasi Trikuspid
Jika memiliki gejala yang mungkin menunjukkan penyakit katup jantung, temui dokter segera.
Apabila didiagnosis mengaami murmur jantung, dokter biasanya menyarankan untuk menemui ahli jantung.
Penyakit katup jantung dapat menyebabkan banyak komplikasi, seperti:
Kiat pencegahan hanya dilakukan untuk melindungi katup dari kerusakan lebih lanjut.
Semua pasien penyakit katup jantung harus berbicara dengan dokter tentang peningkatan risiko terkena endokarditis infektif.
Infeksi ini bisa sangat merusak atau menghancurkan katup jantung dan bisa berakibat fatal.
Untuk mencegah endokarditis infektif, kiatnya meliputi:
Baca juga: Atresia Bilier
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.