Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Penanganan Anak Autisme dengan Structured Teaching

Kompas.com - 22/02/2022, 11:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam pendekatan ini, penting untuk mengatur susunan ruangan berdasarkan pada kondisi anak dengan ASD.

Sebagai contoh adalah pengaturan di dalam ruang kelas, seperti mengatur letak furniture, membuat batasan, dan mengatur tujuan dari tiap area secara spesifik.

Pengaturan ruangan dapat meminimalkan gangguan dan meningkatkan kemandiriaan.

2. Visual structure and information/struktur visual dan informasi

Struktur visual dan informasi mengacu pada pengaturan secara struktur dalam penyajian tugas seperti kejelasan visual, pengaturan secara visual, dan instruksi visual.

Dengan memberikan informasi yang dapat dipahami secara visual, akan mempermudah anak dengan ASD memahami tugas dengan secara jelas dan bermakna.

Di dalam pendekatan ini, informasi visual dapat digunakan sebagai pengganti instruksi verbal. Hal ini dikarenakan anak dengan ASD memiliki keterbatasan dalam kemampuan bahasa reseptif.

Informasi visual bentuk penggunaannya tergantung dari kemampuan individu, dapat berupa dari list tertulis hingga jadwal visual bahkan objek nyata.

3. Task organization or daily schedule/pengaturan tugas atau jadwal harian

Pendekatan ini meyakini bahwa dengan memberikan jadwal dan mengatur tugas yang akan diberikan kepada anak dengan ASD dapat meningkatkan kemampuan individu dalam memprediksi aktivitas sehingga memperbesar pemahaman akan lingkungan.

Pengaturan tugas rutin dapat dilakukan dengan memberikan urutan jadwal secara visual. Hal ini dapat membantu individu memahami dan mengantisipasi keinginannya berdasarkan jadwal hariannya.

Dalam merencanakan pemberian aktivitas, harus memuat informasi yang mudah dipahami terkait di mana, kapan, dan kegiatan apa yang akan dilakukan.

Pemberian informasi aktivitas ini diberikan secara visual. Menurut pendekatan ini jika lingkungan tidak menyiapkan rutinitas aktivitas bagi anak dengan ASD, maka mereka akan cenderung mengembangkan rutinitas yang biasanya kurang adaptif dan tidak dapat diterima oleh lingkungan.

Meskipun pendekatan ini menekankan pentingnya rutinitas sebagai perantara dalam pembelajaran, namun fleksibilitas juga perlu diberikan sesuai kondisi anak.

4. Work system/sistem kerja

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau