Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini Bahaya Jika Kamu Terlalu Lama Duduk

Kompas.com - 21/03/2022, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Terkadang, pekerjaan memaksa kita untuk duduk selama ber jam-jam hingga lupa melakukan aktivitas fisik.

Padahal, terlalu banyak duduk bisa membahayakan kesehatan. Menurut pakar medis dari Mayo Clinic, Edward Laskowski, kita menggunakan lebih sedikit energi saat duduk daripada berdiri atau bergerak.

Di sisi lain, banyak penelitian telah membuktikan bahwa duduk terlalu lama bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, dan kolesterol.

Baca juga: Ciri-ciri Bayi Cerebral Palsy

Terlalu banyak duudk juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.

"Duduk lama— seperti di meja, di belakang kemudi, atau di depan layar — bisa berbahaya," ucap Laskowski.

Menurut Laskowsi, riset juga membuktikan bahwa duduk selama lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang serupa dengan risiko kematian yang ditimbulkan oleh obesitas dan merokok.

Bahaya terlalu lama duduk

Melansir Yale Medicine, terlalu banyak duduk juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan seperti berikut:

1. Gangguan pembuluh darah

Terlalu lama duduk bisa memicu penggumpalan darah di ara kaki. Hal ini bisa membuat tungkai bawah dan kaki Anda terasa pegal dan bengkak.

Dalam kasus terburuk, Anda bisa mengalami deep vein thrombosis (DVT), kondisi berbahaya yang bisa menyebar ke paru-paru.

2. Sakit punggung dan masalah tulang belakang

Duduk dalam waktu lama memberikan tekanan yang signifikan pada struktur tulang belakang serta sendi lainnya, seperti bahu dan pinggul, terutama ketika duduk dengan postur yang buruk.

uduk juga dapat menyebabkan penurunan kondisi secara keseluruhan, kelelahan otot dini, penstabil inti yang melemah, dan pengencangan fleksor pinggul, yang mengakibatkan peningkatan tekanan pada punggung bawah dan berkurangnya fleksibilitas tulang belakang.

Kondisi ini juga mempengaruhi otot-otot bokong gluteal dari waktu ke waktu, yang menyebabkan penonaktifan dan melemahnya otot-otot tersebut.

Baca juga: 7 Cara Memperbaiki Suasana Hati saat Haid

3. Penyakit jantung

Terlalu banyak duduk membuat aktivitas fisik berkurang, yang merupakan faktor utama pemicu penyakit jantung.

Menurut ahli jantung Rachel Lampert terlalu banyak duduk juga berdampak pada hal-hal seperti pengaturan gula dan tekanan darah karena bisa mengubah fungsi normal pembuluh darah.

"Semua hal tersebut adalah pemicu diabetes dan serangan jantung. Semakin banyak Anda duduk, semakin besar kemungkinan Anda terkena serangan jantung atau meninggal karena penyakit jantung," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau