KOMPAS.com - Marc Marquez, pebalap MotoGP dari tim Repsol Honda jatuh saat sesi pemanasan di sirkuti Mandalika pada Minggu (20/3/2022) dan dinyatakan alami gegar otak.
Mengutip Cleveland Clinic, gegar otak adalah cedera otak trumatis (TBI) ringan yang bisa disebabkan oleh benturan, guncangan keras, atau pukulan pada kepala.
Gegar otak biasanya tidak separah seperti bentuk TBI lainnya dan gejalanya tidak mengancam nyawa.
Namun, efek gegar otak bisa juga fatal yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan lebih lama.
Berikut sejumlah efek gegar otak yang bisa dialami oleh Marc Marquez:
Baca juga: Gegar Otak
Mengutip Verywell Health, efek gegar otak secara umum bisa muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah insiden.
Secara umum, efek umum dari gegar otak bertahan sekitar 2-3 minggu.
Gejala jangka pendek ini meliputi:
Selain itu, gegar otak sering disertai dengan gejala neurologis dan psikologis, seperti:
Baca juga: Cara Mencegah Lumpuh Otak pada Anak Sejak dalam Kandungan
Mengutip Verywell Health, efek gegar otak jangka panjang biasnya berlangsung setelah efek jangka pendek (gejala awal) muncul.
Seseorang lebih berisiko mengalami efek gegar otak jangka panjang ketika ia pernah mengalami gegar otak atau jenis TBI lain di masa lalu.
Berikut komplikasi atau efek gegar otak jangka panjang tersebut:
Mengutip Verywell Health, efek gegar otak jangka panjang yang fatal bertahan lebih dari 3 minggu, yang secara klinis dikenal sebagai sindrom pascagegar otak (Post-Concussion Syndrome/PCS).
PCS terjadi pada sekitar 10-25 persen dari semua kasus gegar otak.
PCS adalah hasil dari:
Baca juga: Apa Itu Penuaan Otak?