Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2022, 14:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ciri-ciri bayi cerebral palsy bisa bervariasi. Ada yang mempengaruhi sebagian tubuh, ada juga yang seluruhnya, mulai dari gangguan gerakan hingga bicara.

Mengutip CDC, cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak serta menjaga keseimbangan dan postur tubuh.

Di mana cerebral artinya berhubungan dengan otak. Sedangkan, palsy berarti kelemahan atau masalah dalam menggunakan otot.

Semua orang dengan cerebral palsy identik memiliki masalah dengan gerakan dan postur.

Baca juga: Cerebral Palsy

Mengutip CDC, ciri-ciri bayi cerebral palsy dapat dilihat menurut usia sebagai berikut:

Pada bayi di bawah 6 bulan

  • Kepalanya tertinggal ketika Anda mengangkatnya yang sedang berbaring telentang
  • Dia terlihat kaku
  • Dia terlihat terkulai
  • Ketika digendong dalam pelukan Anda, dia tampak meregangkan punggung dan lehernya, terus-menerus bertindak seolah-olah dia mendorong menjauh dari Anda
  • Ketika Anda mengangkatnya, kakinya menjadi kaku dan mereka menyilang seperti gunting.

Pada bayi lebih dari 6 bulan

  • Dia tidak berguling ke kedua arah
  • Dia tidak bisa menyatukan tangannya
  • Dia kesulitan membawa tangannya ke mulutnya
  • Dia mengulurkan tangan hanya dengan satu tangan sambil tetap mengepalkan tangan lainnya.

Pada bayi lebih dari 10 bulan

  • Dia merangkak dengan miring, mendorong dengan satu tangan dan kaki sambil menyeret tangan dan kaki yang berlawanan
  • Dia berguling-guling di pantatnya atau melompat berlutut, tidak merangkak dengan 2 tangan dan kaki.

Baca juga: Cara Mencegah Cerebral Palsy Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Mengutip Mayo Clinic, ciri-ciri bayi cerebral palsy dapat dilihat menurut area gerak, sebagai berikut:

Gerakan dan koordinasi

  • Otot kaku dan refleks berlebihan (kelenturan), gangguan gerakan yang paling umum.
  • Gangguan pada tonus otot, seperti terlalu kaku atau terlalu terkulai.
  • Otot kaku dengan refleks normal (kekakuan).
  • Kurangnya keseimbangan dan koordinasi otot (ataksia).
  • Tremor atau gerakan tak sadar yang tersentak-sentak.
  • Lambat, gerakan menggeliat.
  • Sering menggerakkan hanya satu sisi tubuh, seperti hanya meraih seseutu dengan satu tangan atau menyeret kaki sambil merangkak.
  • Kesulitan berjalan, seperti berjalan dengan jari kaki, gaya berjalan berjongkok, gaya berjalan seperti gunting dengan menyilangkan kedua kaki, gaya berjalan lebar atau gaya berjalan asimetris.
  • Kesulitan dengan keterampilan motorik halus, seperti mengancingkan pakaian atau mengambil peralatan.

Bicara dan makan

  • Keterlambatan dalam perkembangan bicara
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan dengan mengisap, mengunyah, atau makan
  • Air liur berlebihan atau memiliki masalah menelan.

Baca juga: Lumpuh Otak

Perkembangan

  • Keterlambatan dalam mencapai tonggak keterampilan motorik, seperti duduk atau merangkak
  • Kesulitan belajar
  • Cacat intelektual
  • Keterlambatan pertumbuhan.

Masalah neurologis lainnya

Kerusakan otak pada bayi cerebral palsy dapat memicu masalah neurologis lainnya, seperti:

  • Kejang (epilepsi)
  • Kesulitan mendengar
  • Masalah dengan penglihatan dan gerakan mata yang tidak normal
  • Sentuhan abnormal atau sensasi nyeri
  • Masalah kandung kemih dan usus, termasuk sembelit dan inkontinensia urin
  • Kondisi kesehatan mental, seperti gangguan emosional dan masalah perilaku.

Gangguan otak yang menyebabkan cerebral palsy tidak berubah seiring waktu, sehingga gejala penyakit ini biasanya konsisten.

Namun seiring bertambahnya usia anak, beberapa gejala mungkin menjadi lebih atau kurang kelihatan.

Terjadinya pemendekan otot dan kekakuan otot pada anak dapat memburuk, jika tidak ditangani secara segera dan intens.

Baca juga: Perkembangan Otak Janin Dimulai pada Usia Berapa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com