KOMPAS.com - Gejala asam lambung naik yang kronis saat kambuh bisa membuat penderitanya merasakan nyeri ulu hati, dada terasa panas dan sakit, terasa cairan asam di mulut, mual, dan sakit kepala.
Rasa tidak nyaman saat penyakit kumat ini terkadang memicu kekhawatiran, apakah puasa aman untuk penderita asam lambung?
Seperti diketahui, pola makan dan asupan yang masuk ke tubuh sangat memengaruhi penyakit yang apabila terjadi berkepanjangan dikenal dengan gastro esophageal reflux disease (GERD) ini. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Persiapan Puasa Bagi Penderita Asam Lambung
Aman tidaknya puasa untuk penderita asam lambung kronis (GERD) tergantung tingkat keparahan penyakit.
Dilansir dari Houston Heartburn and Reflux Centre, puasa tidak dianjurkan bagi penderita asam lambung kronis (GERD) yang sudah memasuki tahap parah atau stadium tiga dan empat.
Apabila kondisi penyakit sudah parah, perut penderita tidak boleh terlalu lama kosong dan perlu diisi asupan secara berkala.
Hal ini disebabkan bagian tubuh yang berfungsi mengontrol cairan asam lambung atau klep untuk menjaga asam lambung agar tidak kembali naik ke atas melemah dan tidak dapat berfungsi optimal.
Akibatnya, asam lambung jadi gampang naik apabila tidak ada asupan yang dicerna.
Baca juga: 6 Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung
Dikutip dari LiveStrong, ketika tidak ada asupan di saluran pencernaan, cairan asam lambung bisa menumpuk dan menyebabkan nyeri di ulu hati, dada terasa panas, dan cairan asam naik ke kerongkongan.
Namun perlu diingat, puasa masih aman untuk penderita asam lambung kronis yang kondisi penyakitnya masih terkontrol atau baru stadium satu sampai dua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.