Hipotirodisme adalah kelainan akibat kekurangan hormon tiroid.
Memiliki tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan seseorang mengalami rasa kantuk, bahkan setelah istirahat semalam penuh.
Hipotiroidisme ini dapat menyebabkan seseorang tertidur di siang atau pagi hari dan tidur berlebihan.
Gejala umum lainnya dari hipotiroidisme termasuk perasaan dingin, kelemahan otot, dan penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Apnea tidur obstruktif juga bisa menjadi penyebab tidur berlebihan.
Apnea tidur obstruktif adalah kondisi yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas untuk waktu yang singkat saat tidur.
Gejala tersebut bisa terjadi beberapa kali per malam dan mengganggu siklus tidur seseorang.
Sehingga, memicu terjadinya rasa kantuk di siang hari dan tidur berlebihan.
Gejala lain dari apnea tidur obstruktif meliputi:
Baca juga: 10 Penyebab Mendengkur saat Tidur, Bisa Jadi Tanda Penyakit
Hubungan antara masalah tidur dan depresi bersifat dua arah.
Seperti yang dicatat oleh sebuah penelitian, gangguan tidur merupakan faktor risiko dan gejala depresi.
Studi lain menunjukkan bahwa banyak bentuk gangguan tidur merupakan faktor risiko depresi, seperti:
Meskipun depresi umumnya menimbulkan insomnia, hipersomnia juga dapat terjadi dari beberapa kasus orang yang mengalami depresi.
Hal tersebut mungkin karena siklus tidur yang rusak, menyebabkan tidur berlebihan untuk menebus kekurangan tidur di hari sebelumnya.
Namun, penyebab pastinya tidak jelas.