Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Mengapa Harus Menghindari Gorengan Saat Sahur dan Berbuka

Kompas.com - 11/04/2022, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makan gorengan untuk berbuka memang terasa nikmat. Namun, hal tersebut ternyata menimbulkan bahaya kesehatan.

The Primary Health Care Corporation (PHCC) menyarankan mereka yang berpuasa agar tidak mengonsumsi gorengan.

Sebab, gorengan masuk dalam kategori makanan tak sehat. Pola makan tak sehat selama ramadhan bisa menyebabkan gangguan pencernaan, sakit perut, mulas, kembung, bersendawa, mual, menurunnya energi, dan kenaikan berat badan.

Di sisi lain, gorengan mengandung natrium dan karbohidrat yang tinggi. Mengonsumsi gorengan setiap hari bisa menurunkan energi. Akibatnya, kita menjadi lemas saat berpuasa.

Baca juga: Kenali Macam Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai

Bahaya gorengan

Secara rinci, berikut alasan mengapa Anda harus menghindari gorengan sebagai makanan sahur dan berbuka:

1. Tinggi kalori

Gorengan biasanya dimasak dengan minyak yang banyak. Cara pengolahan ini akan menambahkan banyak kalori pada makanan.

Selain itu, gorengan biasanya terbuat dari tepung yang juga kaya kalori dan lemak.

Misalnya, satu porsi kentang panggang biasanya mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak. Jika digoreng, kalori di dalamnya menjadi 319 kalori dan 17 gram lemak.

2. Tinggi lemak trans

Makanan yang digoreng dimasak dengan minyak pada suhu yang sangat tinggi. Proses ini akan memicu pembentukan lemak trans.

Selain itu, makanan yang digoreng sering kali dimasak dengan minyak sayur yang telah diproses dan mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

Tentunya, cara ini akan membuat gorengan menjadi makanan yang tinggi lemak trans di dalamnya.

Padahal, lemak trans juga dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas.

Baca juga: Penyebab Esofagitis, Salah Satunya GERD

3. Mengandung akrilamida

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang.
Zat ini dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng, tahu isi, donat, atau bakwan, memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Jika dikonsumsi, maka risiko kita mengalami kanker akan semakin tinggi pula.

Akrilamida pada makanan juga bisa memicu gangguan ginjal, kanker endometrium dan ovarium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com