Jika kantung-kantung itu tetap terbuka, mereka dapat sirkulasi oksigen dapat terjadi dan membawanya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
Mengutip Healthline, untuk membersihkan paru-paru dari tumpukan kotoran yang lebih tebal, kita perlu menghindari polusi udara.
Polusi udara itu termasuk asap rokok, debu, jamur, dan bahan kimia yang mendorong fungsi paru-paru terganggu.
Studi hewan telah menemukan bahwa paparan udara yang disaring menurunkan produksi lendir di paru-paru.
Lendir dapat menghalangi saluran udara yang lebih kecil dan mempersulit untuk mendapatkan oksigen.
Sehingga sebelum menghabiskan waktu di luar, kita bisa menggunakan masker dan mungkin memeriksa laporan kualitas udara.
Jika kualitas udara sangat buruk, misalnya efek kebakaran hutan yang meluas, disarankan jangan terlalu banyak menghabiskan waktu di luar.
Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko
Mengutip Healthline, tetap terhidrasi penting untuk kesehatan paru-paru, menurut American Lung Association.
Dengan minum kita dapat mengontrol lendir di paru-paru tetap tipis, yang membuatnya lebih mudah dikeluarkan saat batuk.
Minum minuman hangat, seperti teh, kaldu, atau bahkan hanya air panas, dapat menyebabkan pengenceran lendir.
Minuman hangat dapat lebih mudah untuk membersihkan lendir dari saluran udara kita.
Kementerian Kesehatan merekomendasikan untuk orang dewasa minum air putih sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.
Mengutip Healthline, penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit paru-paru.
Dalam sebuah studi pada 2018, peserta yang mengonsumsi teh hijau 2 kali atau lebih per hari lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan PPOK.
Baca juga: Apakah Paru-paru Bocor Bisa Sembuh?
Mengutip Healthline, terapi uap yaitu menghirup uap air untuk mengencerkan lendir dan mengurangi peradangan di saluran udara.