KOMPAS.com - Pernahkah Anda berpikir mengapa kian hari cuaca kian tidak menentu? Terkadang panas di siang hari dan hujan deras di sore hari? Atau pernahkan Anda bertanya kenapa hawa masih terasa panas walaupun hari hujan?
Musim kemarau yang semakin panjang dan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak yang disebabkan oleh adanya pemanasan global.
Dilansir dari Live Science, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengatakan suhu bumi telah naik 0,8 derajat celcius selama 100 tahun terakhir.
Baca juga: Tips Menghadapi Suhu Panas agar Tetap Sehat
Turut dikatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam artikel Kompas.com tahun lalu (27/03/2021) bahwa suhu udara Indonesia akan meningkat sebanyak 0,9 derajat dalam 30 tahun mendatang.
Analisis BMKG menyatakan adanya korelasi dengan gas rumah kaca, terutama konsentrasi CO2 atau karbon dioksida.
Pemanasan global bukan hanya berdampak buruk bagi planet bumi, tetapi juga bagi kesehatan kita.
Melansir Climate.gov dan Dermnetz, berikut ini adalah dampak pemanasan global bagi kesehatan masyarakat:
Panas yang ekstrem dan kualitas udara yang buruk meningkatkan komplikasi dari kondisi jantung dan pernapasan seperti asma, gagal ginjal, dan kelahiran prematur.
Tidak hanya itu, akan ada lebih banyak penyakit dan kematian yang berkaitan dengan udara panas di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Kutu dan nyamuk yang menularkan penyakit seperti penyakit Lyme dan malaria cenderung meningkat dan menyebar.
Baca juga: Waspadai Macam Risiko Penyakit Terkait Suhu Panas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.