Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Menular ke Manusia?

Kompas.com - 13/05/2022, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit mulut dan kuku pada hewan tengah merebak dan menjangkiti ribuan ternak di berbagai daerah di Indonesia.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sebenarnya secara internasional telah mengakui Indonesia bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) sejak 1990 silam.

Namun, pada awal Mei 2022 penyakit yang jamak menyerang sapi, kambing, domba, atau babi ini kembali mewabah.

Baca juga: Tengah Mewabah, Kenali Apa itu Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan

PMK dilaporkan terdeteksi di Jawa Timur, Aceh, Yogyakarta, Lombok Tengah, Lombok Timur, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat.

Selepas penyakit ini merebak, beberapa orang khawatir apakah penyakit kuku dan mulut pada hewan bisa menular pada manusia.

Penyakit mulut dan kuku pada hewan, apakah menular pada manusia?

Drh. Ai Srimulyati, M.Si lewat laman resmi Badan Karantina Pertanian Kemeterian Pertanian menyampaikan, penyakit mulut dan kuku pada hewan kemungkinannya kecil untuk menular atau menginfeksi manusia.

Jika ada infeksi pada manusia, gejalanya ringan hanya berupa luka lepuh seperti lesi. Namun, secara umum penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak mengancam manusia.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Agus Wariyanto juga menyatakan, kecil kemungkinan PMK pada hewan menular pada manusia.

“Virus ini tidak menular ke manusia, jangan khawatir ini tidak seperti Covid-19,” kata dia, seperti dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, (11/5/2022).

Agus juga menyampaikan, warga tak perlu panik karena penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi, kambing, domba, atau babi bisa disembuhkan.

Selain itu, produk daging dari hewan-hewan yang terinfeksi PMK tersebut masih bisa dikonsumsi, asalkan diolah dengan benar.

“Daging bisa dikonsumsi. Tapi, hati-hati pada bagian moncongnya yang mengalami luka lepuh, berliur, serta saluran cerna. Jangan dimakan,” ujar dia.

Meskipun bisa dikonsumsi, tapi biasanya hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku memiliki harga jual yang rendah.

Hal ini karena PMK membuat hewan tidak nafsu makan, serta bobot tubuh dan produksi susunya merosot.

Baca juga: Penyakit Infeksi Paru-paru, Apakah Menular?

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa mencatat, selama wabah PMK yang melanda Inggris pada 2001 lalu, tidak ada laporan penyakit mulut dan kuku menular secara langsung pada manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com