Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2022, 17:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orangtua bertanya-tanya, apakah penyebab biang keringat pada bayi selalu terkait cuaca panas atau hal lainnya.

Perlu diketahui, kulit bayi memang cenderung lebih sensitif ketimbang orang dewasa.

Tak pelak, perubahan kecil seperti cuaca lebih mudah memicu ruam pada kulit bayi. Terutama di area lipatan kulit, leher, perut, dan dada.

Biasanya biang keringat pada bayi bukanlah masalah kesehatan yang berbahaya. Simak penjelasan berikut untuk mengenal lebih dekat penyakit ini.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi

Penyebab biang keringat pada bayi

Biang keringat terjadi ketika keringat terjebak atau tidak bisa mengalir ke luar lewat pori-pori kulit. Kondisi ini membuat lapisan luar kulit teriritasi.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa penyebab biang keringat pada bayi, di antaranya:

  • Pengaturan suhu tubuh bayi belum optimal

Bayi lebih rentan terkena biang keringat karena tubuh si kecil secara alami belum mampu mengatur suhu tubuhnya ketimbang orang dewasa.

Jadi, ketika tubuh bayi sedikit kepanasan, si kecil bakal mengeluarkan keringat lebih banyak. Kondisi ini rentan memicu biang keringat.

  • Ukuran pori-pori kulit bayi lebih kecil

Di tahap awal kehidupan atau ketika baru lahir, ukuran pori-pori kulit bayi relatif kecil dibandingkan anak-anak atau orang dewasa.

Ukuran pori-pori yang lebih kecil ini juga membuat lubang untuk mengalirkan keringat ke luar tubuh ini lebih mudah tersumbat. Akibatnya, bayi rawan mengalami biang keringat.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Biang Keringat secara Alami dan Pakai Obat

  • Kondisi kulit bayi berlipat-lipat

Bayi biasanya juga memiliki lipatan kulit lebih banyak dibandingkan anak-anak atau orang dewasa.

Kondisi kulit yang berlipat-lipat ini bisa membuat panas dan keringat terperangkap dan memicu biang keringat.

  • Faktor lainnya

Bayi biasanya juga diberikan bedong, selimut, atau pakaian hangat yang bisa memicu keringat berlebihan. Selain itu, bayi juga sering digendong. Kondisi ini bisa sama-sama menyebabkan munculnya biang keringat.

Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Biang Keringat secara Alami

Cara mencegah biang keringat pada bayi

Terlepas dari beberapa penyebab biang keringat pada bayi yang sangat alamiah, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan para orangtua untuk mengurangi risiko masalah kesehatan ini.

Dilansir dari MomLovesBest, berikut beberapa cara mencegah biang keringat pada bayi:

  • Saat cuaca panas atau gerah, berikan pakaian yang nyaman untuk bayi. Pilih bahan pakaian yang katun, longgar, dan jangan memberikan pakaian berlapis-lapis atau selimut
  • Jauhkan bayi dari paparan sinar matahari secara langsung saat cuaca sangat panas. Jika terpaksa berada di luar ruangan, bawa bayi ke tempat yang teduh dan sejuk
  • Pastikan bayi diberikan ASI yang cukup saat cuaca panas
  • Sering periksa kulit bayi, jika lembap atau teraba kepanasan, coba lap atau basuh kulit dengan waslap agar suhu tubuhnya menurun. Terutama di bagian leher, ketiak, lipatan tangan, dan kaki
  • Jika keringat bayi terlihat berlebihan, coba gunakan pendingin udara di kamar atau tempat bayi istirahat. Jika tidak ada, gunakan kipas angin tapi jangan mengarahkan aliran udaranya langsung ke bayi

Ingat, biang keringat pada bayi biasanya tidak berbahaya. Namun, orangtua perlu waspada jika biang keringat berisi nanah, disertai demam tinggi, kelenjar getah bening bengkak, badan panas dingin, dan kulit sampai mengelupas.

Kondisi tersebut memerlukan perawatan khusus dari dokter dan pertanda bahwa penyebab biang keringat pada bayi bisa jadi terkait suatu penyakit.

Baca juga: 10 Penyebab Biang Keringat, Tak Hanya karena Cuaca Panas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau