KOMPAS.com - Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang dapat menyerang perempuan dari berbagai jenjang usia.
Kanker serviks juga menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak
diderita perempuan Indonesia.
Meski termasuk jenis kanker yang mematikan, risikonya dapat dicegah dengan pemeriksaan secara terpersonalisasi sejak dini yang didukung inovasi-inovasi dalam skrining
kanker serviks yang berkualitas.
Sayangnya, masyarakat masih menemui hambatan dalam melakukan deteksi dini risiko kanker serviks, khususnya di negara-negara ekonomi menengah ke bawah.
Penularan dapat terjadi salah satunya melalui hubungan intim, meskipun tanpa gejala, infeksi dapat berlanjut beberapa tahun setelah terpapar virus HPV.
Pemeriksaan fisik melalui deteksi dini yang inovatif hingga penanganan infeksi virus HPV untuk mencegah penularan, perlu diinformasikan secara berkala agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.
Baca juga: 7 Penyebab Kaki Bengkak Terkait Gejala Penyakit Apa Saja
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks antara lain:
Tes ini dilakukan pada sampel sel yang dikeluarkan dari serviks. Sampel ini diuji untuk jenis HPV yang paling sering dikaitkan dengan kanker serviks.
Tes HPV dapat dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan tes Pap Smear. T
Tes ini juga dapat dilakukan pada sampel sel yang dikumpulkan dari vagina, yang dapat diambil sendiri oleh seseorang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.