KOMPAS.com - Kanker ovarium bisa menjadi ancaman bagi setiap wanita dan semakin berisiko bagi mereka yang mendekati usia lansia.
Kanker ovarium adalah kanker yang dimulai di ovarium atau jaringan di dekatnya seperti saluran tuba.
Mengutip NHS, siapapun yang memiliki ovarium bisa terkena kanker ovarium, meliputi:
Baca juga: Perbedaan Kanker Ovarium dan Kanker Serviks
Anda tidak dapat terkena kanker ovarium, jika Anda telah menjalani operasi pengangkatan indung telur.
Mengutip Healthline, sejauh ini para pakar belum tahu persisi apa yang menyebabkan kanker ovarium terjadi.
Namun, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan Anda terkena kanker ovarium.
Mengutip American Cancer Society, memiliki salah satu atau bahkan banyak faktor risiko kanker ovarium tidak berarti Anda akan terkena penyakit tersebut.
Sebab, beberapa orang yang terkena penyakit ini tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.
Hanya saja, para peneliti telah menemukan faktor risiko kanker ovarium yang umum terjadi, yaitu jenis kanker ovarium epitelial.
Mengutip jurnal Universitas Airlangga, tumor epitel atau dikenal sebagai kanker ovarium epitel merupakan jenis yang paling umum menyerang dengan persentase sebesar 75 persen.
Jenis kanker ini terjadi pada permukaan sel yang melapisi indung telur bagian luar.
Berikut macam faktor risiko kanker ovarium yang perlu diwaspadai:
Baca juga: Gejala Kanker Ovarium pada Stadium Awal dan Lanjut
Mengutip American Cancer Society, risiko kanker ovarium semakin tinggi seiring bertambahnya usia.
Setengah dari semua kasus kanker ovarium ditemukan pada wanita berusia 63 tahun atau lebih.
Kanker ovarium jarang terjadi pada wanita di bawah 40 tahun.