Sebagian besar kanker ovarium berkembang setelah seorang wanita menopause.
Mengutip Cancer Research UK, risiko kanker ovarium meningkat tajam dari sekitar 45 tahun.
Mengutip American Cancer Society, obesitas telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena banyak kanker.
Informasi terkini yang tersedia terkait risiko kanker ovarium dan obesitas belum jelas.
Namun biasanya, wanita gemuk (indeks massa tubuh 30 ke atas) mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
Obesitas juga dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup wanita dengan kanker ovarium secara keseluruhan.
Baca juga: Kanker Ovarium
Mengutip American Cancer Society, faktor risiko kanker ovarium lainnya adalah mereka yang memiliki anak di usia 35 tahun atau pernah hamil dengan kondisi tidak cukup bulan (prematur).
Mengutip American Cancer Society, wanita yang menggunakan terapi penggantian hormon (HRT) estrogen saja atau dengan progesteron setelah menopause, juga memiliki faktor risiko kanker ovarium.
Dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menggunakan terapi hormon, mereka lebih berisiko.
Baca juga: Mengenal Cara Mencegah dan Mendeteksi Kanker Ovarium
Mengutip American Cancer Society, kanker ovarium dapat diturunkan dalam keluarga.
Risiko kanker ovarium Anda meningkat, jika ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan Anda memiliki (atau pernah menderita) kanker ovarium.
Risikonya juga semakin tinggi ketika banyak kerabat yang Anda miliki dengan kanker ovarium.
Peningkatan risiko kanker ovarium juga bisa datang dari pihak ayah Anda.
Riwayat keluarga dengan beberapa jenis kanker lain seperti kanker kolorektal dan payudara terkait dengan peningkatan risiko kanker ovarium.
Hal tersebut karena kanker dapat disebabkan oleh mutasi (perubahan) yang diturunkan pada gen tertentu yang menyebabkan sindrom kanker keluarga yang meningkatkan risiko kanker ovarium.