Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2022, 21:00 WIB
Giovani Cornelia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa pekan terakhir kabar mengenai kasus virus cacar monyet cukup banyak terjadi di beberapa negara Eropa, Amerika Serikat, hingga Australia.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan pertemuan darurat untuk membahas maraknya penyebaran cacar monyet atau monkeypox.

Hal ini tentu menambah kekhawatiran kita mengingat pandemi Covid-19 belum usai.

Baca juga: Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya

Pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita, sudahkah virus ini masuk ke Indonesia?

Pertanyaan lain yang menyertai seperti: sebenarnya dari mana virus ini berasal? Apakah virus ini berbahaya dan perlukah kita waspada? Bagaimana cara kita mencegah penyebarannya?

Apa itu virus cacar monyet?

Melansir Cleveland Clinic, cacar monyet adalah penyakit langka mirip dengan cacar air yang disebabkan oleh virus cacar monyet.

Brad Hazzard, Menteri Kesehatan New South Wales, mengatakan di jumpa pers liputan Washington Post bahwa virus ditemukan pertama kali pada monyet tahun 1958, dan ditemukan pada manusia tahun 1970 di sebuah negara di Afrika.

Bagaimana penyebarannya?

Penyebaran cacar monyet melalui kontak dengan binatang atau dengan orang yang terjangkit.

Penyebaran dari hewan ke manusia melalui luka terbuka seperti gigitan atau cakaran, dapat juga melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, darah, atau cairan cacar binatang yang terinfeksi.

Infeksi cacar monyet dapat terjadi melalui kontak antarmanusia meskipun jarang.

Penularan antarmanusia terjadi saat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menular melalui partikel di udara.

Baca juga: Cacar Monyet

Bagaimana cara mencegah penularannya?

Cleveland Clinic menyatakan bahwa vaksin cacar dapat memberi perlindungan terhadap cacar monyet, tetapi penggunaannya saat ini terbatas pada orang yang bekerja di laboratorium dengan virus variola (cacar).

Pencegahan virus juga bergantung pada pengurangan kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi dan membatasi penyebaran dari orang ke orang.

Anda dapat mencegah virus cacar monyet dengan:

  • Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati).
  • Menghindari kontak dengan tempat tidur dan benda lain yang terkontaminasi virus.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi.
  • Memasak secara menyeluruh semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.
  • Menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.

Meskipun berisiko tinggi menular, Washington Post mengklaim bahwa cacar monyet tidak akan mencapai efek penularan hingga tingkat pandemi seperti virus Covid-19.

Masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.

Baca juga: Cacar Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau