KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa lapar meski sudah makan dalam porsi besar?
Selain meningkatkan berat badan, rasa lapar yang terus menerus tentu bisa membut kita tidak bisa berfokus pada aktivitas sehari-hari.
Ternyata, rasa lapar yang sering datang bisa terjadi karena ada yang keliru dengan pola makan atau gaya hidup kita.
Menurut ahli diet Julia Zumpano, rasa lapar biasanya muncul setelah dua jam dari terakhir kali Anda makan.
“Anda sebenarnya merasakan tanda-tanda fisik lapar, jadi perut keroncongan, energi Anda turun. Anda mungkin juga merasa sedikit kekurangan energi, mungkin gelisah,” tambahnya.
Di sisi lain, rasa lapar karena faktor emosional tidak menunjukan tanda-tanda fisik.
Bahkan, hampir 90 persen orang makan karena emosional.
Orang yang makan karena emosional biasanya mengidam makanan tertentu yang cenderung tidak mengenyangkan.
Baca juga: Makanan untuk Penderita Kanker Ovarium
Ada beberapa hal yang membuat kita sering merasa lapar, berikut hal tersebut:
Protein adalah salah satu dari tiga makronutrien yang dibutuhkan tubuh untuk memberi Anda energi.
“Ketika Anda mengonsumsi protein dengan karbohidrat kompleks, hal tersebut bisa memperlambat laju glukosa. Hal tersebut bisa memicu rasa kenyang yang lebih lama," ucap Zumpano.
Karena itu, saat makan Anda disarankan untuk menambahkan produk seperti susu, yogurt, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Makanan yang banyak mengandung karbohidrat olahan telah diproses dan kehilangan banyak nutrisi dserta seratnya.
Karena itu, makan terlalu banyak karbohidrat olahan tidak membuat Anda merasa kenyang lama.
Terlalu banyak konsumsi karbohidrat olahan justru membuat gula darah naik lalu turun secara mendadak. Hal inilah yang memicu rasa lapar.
Baca juga: 5 Cara Mengompres yang Benar Agar Demam Anak Cepat Turun
Serat sangat baik untuk kesehatan tubuh. Karena itu, Anda disarankan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, lentil, kacang-kacangan dan gandum untuk membantu melepaskan hormon penurun nafsu makan.
“Serat merangsang perasaan kenyang lebih cepat,” ucap Zumpano.
Mengonsumsi makanan yang tinggi asam lemak omega-3 seperti salmon, tuna, sarden, kenari, atau biji rami dapat membantu mengontrol nafsu makan Anda.
Tetapi jika Anda kurang mengonsumsi lemak sehat, hal itu dapat menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat dan makanan tinggi gula meningkat.
"Lemak juga makronutrien penting yang dibutuhkan oleh tubuh," ucap Zumpano.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.