Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Mengobati Flu Singapura untuk Meringankan Gejala Penyakit

Kompas.com - 25/05/2022, 15:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit tangan kaki dan mulut atau dikenal dengan flu singapura adalah penyakit infeksi enterovirus yang mudah menular.

Dokter dapat mendeteksi penyakit ini setelah melihat gejala flu singapura yang khas dialami anak.

Di antaranya sariawan di bagian dalam mulut, ruam berupa bintik-bintil atau lepuh di bagian telapak tangan dan kaki, demam, nafsu makan menurun, serta sakit tenggorokan.

Baca juga: Kenali Apa itu Flu Singapura, Ciri-ciri, dan Penyebabnya

Apabila anak diduga mengidap masalah kesehatan ini, dokter juga menyarankan pemeriksaan virus penyebab flu singapura di cairan tenggorokan atau kotoran pasien.

Ketika sudah ada diagnosis flu singapura, dokter bakal mengobati masalah kesehatan ini sesuai tingkat keparahan penyakit.

Cara mengobati flu singapura

Perlu diketahui, tidak ada obat khusus untuk mengatasi flu singapura atau penyakit tangan kaki dan mulut.

Disarikan dari Mayo Clinic dan Healthy Children, cara mengobati flu singapura yakni meringankan gejala penyakit, seperti:

  • Minum obat penurun demam
  • Konsumsi obat penghilang rasa sakit apabila nyeri tidak tertahankan
  • Hindari sembarangan memberikan obat kumur karena bisa membuat sariawan semakin nyeri. Minta dokter untuk memberikan obat sariawan khusus anak
  • Upayakan untuk banyak minum, meskipun tenggorokan sakit dan anak susah menelan. Tujuannya, untuk mencegah dehidrasi
  • Konsumsi es atau minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit di mulut
  • Untuk sementara, jangan makan makanan dan minuman yang asam seperti jeruk, soda, tomat, dan sebagainya. Hindari juga makanan yang asin dan pedas, termasuk keripik yang bisa memperparah rasa sakit di mulut anak
  • Makan makanan bertekstur lunak, seperti bubur atau sup
  • Setelah makan, jangan lupa untuk berkumur dengan air hangat. Jika anak sudah bisa berkumur tanpa menelan air, arahkan anak untuk berkumur dengan air hangat yang diberi garam

Penyakit tangan kaki dan mulut atau flu singapura umumnya bisa sembuh waktu tujuh sampai 10 hari.

Selama masa penyembuhan, usahakan untuk istirahat di rumah. Selain untuk mempercepat proses penyembuhan, tujuan lain untuk mencegah flu singapura menular pada orang sekitar.

Baca juga: 4 Gejala Flu Singapura yang Perlu Diwaspadai

Kapan perlu waspada dengan flu singapura?

Apabila Anda sudah menjajal beberapa cara mengobati flu singapura di atas tapi kondisi si kecil tak kunjung membaik, ada baiknya untuk membawa anak ke rumah sakit.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orangtua perlu waspada dengan flu singapura pada anak apabila:

  • Anak tidak bisa minum cukup dan mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti lemas, urine yang keluar sangat sedikit, tidak berkeringat, menangis tanpa air mata, pucat, dll.
  • Gejala flu singapura tidak membaik setelah 10 hari
  • Anak memiliki daya tahan tubuh lemah, penyakit bawaan, atau penyakit kronis
  • Gejala flu singapura yang dialami anak cukup parah
  • Usia anak yang terkena flu singapura di bawah enam bulan

Penyakit ini apabila tidak segera ditangani dengan tepat terkadang bisa menyebabkan kelumpuhan sampai berdampak fatal.

Baca juga: Apakah Flu Singapura Menular?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau