KOMPAS.com - Ada kalanya wanita mendapati cairan kental yang keluar dari vagina atau keputihan dengan jumlah cukup banyak.
Kondisi ini terkadang bikin khawatir dan menimbulkan pertanyaan, apakah penyebab keputihan banyak karena penyakit tertentu?
Sebelum khawatir berlebihan, kenali beberapa alasan di balik kondisi ini dan kapan wanita perlu waspada saat mendapati keputihan yang keluar cukup banyak.
Baca juga: 6 Tanda Bahaya Keputihan Saat Hamil yang Tidak Normal
Dilansir dari Healthline, ada beberapa alasan kenapa keputihan yang keluar cukup banyak pada wanita, di antaranya:
Sebelum masa ovulasi atau momentum pelepasan sel telur yang matang dari rahim, wanita bakal merasakan keputihan lebih banyak dibandingkan biasanya. Setelah itu, jumlah keputihan bakal berangsur-angsur berkurang, teksturnya jadi kental, dan warnanya lebih keruh.
Kondisi saat hormon tidak seimbang karena stres atau penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga bisa membuat jumlah keputihan meningkat. Ketidakseimbangan hormon ini biasanya disertai gejala lain seperti siklus haid jadi tidak teratur.
Bagian dalam atau luar vagina juga bisa mengalami alergi produk pembersih kewanitaan, pembalut, tampon, menstrual cup, kain pakaian dalam, atau tisu toilet. Selain keputihan banyak, gejala alergi lainnya yakni vagina gatal, kemerahan, nyeri saat berhubungan seks, atau buang air kecil.
Baca juga: Penyebab Keputihan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Penggunaan obat antiobiotik terkadang turut memengaruhi keseimbangan bakteri di vagina. Akibatnya, wanita merasakan cairan keputihan yang keluar dari vagina lebih banyak ketimbang biasanya.
Alat kontrasepsi atau KB hormonal terkadang menyebabkan efek samping keputihan berlebihan, sakit kepala, mual, payudara kencang, dan gairah seks berubah.
Di masa awal kehamilan, wanita bakal mendapati keputihan lebih banyak dibandingkan biasanya. Biasanya, keputihan tanda kehamilan berupa lendir yang encer, bening, atau semburat keputihan.
Baca juga: 7 Penyebab Keputihan Bau Tak Sedap yang Perlu Diwaspadai
Ibu yang baru melahirkan sampai beberapa minggu bakal mendapati keputihan lebih banyak setelah nifas. Selain itu, beberapa ibu menyusui juga merasakan keputihan lebih banyak saat awal-awal memberikan ASI pada bayinya.
Infeksi jamur pada vagina ditandai dengan gejala keputihan banyak dengan tekstur kental, vagina gatal, kemerahan, nyeri saat berhubungan seks, dan kencing terasa sakit. Infeksi ini rentan dialami saat daya tahan tubuh lemah atau kadar gula darah tinggi.
Infeksi bakteri pada vagina ditandai dengan keputihan banyak dan bau amis, keputihan berwarna keabuan atau kehijauan, vagina terasa panas dan gatal saat kencing.
Penyakit infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia juga bisa menyebabkan keputihan banyak, baunya tak sedap, keluar flek di luar jadwal haid, sakit perut bagian bawah, dan nyeri saat berhubungan seks.
Baca juga: 7 Penyebab Keputihan Gatal dan Cara Mengatasinya
Terlepas dari beragam penyebab keputihan yang keluar cukup banyak, wanita perlu waspada apabila:
Beberapa kondisi di atas bisa jadi penyebab keputihan banyak terkait infeksi jamur, bakteri, atau penyakit tertentu. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mendapati tanda-tanda di atas.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Keputihan Normal dan Berbahaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.