KOMPAS.com - Kondisi kulit manusia akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.
Kulit kita yang kencang dan mulus bisa berubah menjadi kasar, keriput, kendur karena pola makan, gaya hidup, dan lingkungan tempat tinggal.
Umumnya, penyakit dan perubahan kulit terjadi pada lansia.
Baca juga: 9 Penyebab Telinga Gatal, Bisa Infeksi sampai Penyakit Kulit
Berikut perubahan aneh yang bisa terjadi pada kulit seiring bertambahnya usia.
Flek hitam atau age spots ditandai dengan bintik cokelat hingga hitam. Gejala utamanya berupa bercak gelap pada kulit.
Bukan hanya lansia, anak muda pun rentan memiliki flek hitam jika sering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa mengoles sunscreen atau tabir surya ke kulit.
Orang berusia 30 tahun ke atas sering mendapati bintik-bintik merah seperti tahi lalat, seiring bertambahnya umur.
Cherry angioma dapat tumbuh di mana saja, namun tidak perlu dihilangkan.
Meski begitu, jika tahi lalat merah terletak di daerah rentan gesekan, dokter biasanya merekomendasikan pengangkatan agar tidak terjadi pendarahan.
Metode pengangkatan tahi lalat merah bisa dengan prosedur pembakaran dengan arus listri (elektrokauterisasi), pembekuan dengan nitrogen cair (crysurgery), dan operasi laser.
Baca juga: 5 Cara Mengangkat Sel Kulit Mati di Wajah secara Aman
Seseorang dengan keratosis aktinik biasanya akan memiliki kondisi kulit yang kasar, menebal, dan bersisik.
Aktinik keratosis dialami oleh orang usia 40 tahun ke atas dan yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama.
Selain karena penuaan, aktinik keratosis juga bisa muncul karena proses penghitaman kulit atau tanning.
Anda harus konsultasi ke dokter apabila timbul benjolan atau jaringan kulit baru di permukaan kulit yang terasa sakit dan mengeluarkan darah.
Aktinik keratosis yang parah juga dapat memicu kanker kulit sehingga dokter biasanya meresepkan krim, menghilangkan dengan operasi, hingga pembakaran.
Aliran darah yang tidak lancar dapat menyebabkan kulit kaki mudah rusak atau terluka.
Dilansir dari WebMD, apabila bakteri masuk ke kulit yang rusak, seluruh area bisa terinfeksi. Kondisi ini disebut dengan ulkus kaki.
Bagi penderita diabetes, ulkus kaki bisa semakin parah dan bernanah hingga menjadi borok.
Anda wajib menjaga area luka tetap bersih dan memerlukan pembedahan jika borok tak kunjung hilang.
Baca juga: 5 Gejala Awal Digigit Tomcat, Beda dari Gejala Herpes Kulit
Dermatitis kontak ditandai dengan adanya ruam merah dan gatal akibat kontak langsung dengan suatu benda.
Dokter biasanya meresepkan krim kulit untuk meredakan rasa gatal sehingga bisa mencegah luka.
Sel-sel kulit yang rusak dapat tumbuh pesat dan menjadi kanker. Penyebab utama kanker kulit ialah paparan sinar ultraviolet (UV).
Selain sengatan matahari, gen dan racun juga dapat memicu kanker kulit. Dokter akan menyarankan perawatan dengan krim, pil, operasi, laser, hingga kemoterapi.
Varises
Varicose veins atau varises adalah kondisi ketika pembuluh darah membesar dan timbul ke permukaan kulit, terutama di betis dan telapak kaki.
Selama tidak terjadi radang pada vena dan pembekuan darah, varises bukan kondisi yang serius.
Namun, para lansia disarankan untuk memakai kaos kaki atau stoking untuk menambah tekanan agar varises dapat berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.