KOMPAS.com - Diet pescatarian merupakan pola makan dengan menambahkan makanan laut atau seafood dalam menu vegetariannya.
Orang yang menganut diet pescatarian mengutamakan bahan-bahan nabati, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan seafood sebagai sumber protein utama.
Dikutip dari Everyday Health, profesor gerontologi dari University of Southern California, Valter Longo, PhD menyatakan bahwa konsumsi makanan dari sumber nabati dan laut pada diet pescatarian bisa menunda kematian.
"Kunci umur panjang ialah dengan konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, beberapa ikan (seafood). Lalu, hindari daging merah dan olahannya," ujar Valter Longo.
Baca juga: Ingin Turun Berat Badan? Hindari 4 Mitos Diet Seperti Berikut
Selain menunda kematian, pescatrian juga bermanfaat dalam menurunkan risiko diabetes, mencegah penyakit jantung dan stroke, hingga menjaga kesehatan mata.
Meski diklaim sehat, diet pescatarian ternyata memiliki risiko yang bisa membahayakan tubuh manusia.
Konsumsi seafood pada diet pescatarian wajib diwaspadai karena paparan merkuri, seperti pada ikan tuna, makarel, tenggiri, hingga hiu.
Diketahui, merkuri merupakan cairan logam perak atau bisa juga disebut dengan air raksa.
Jika masuk ke dalam tubuh, merkuri dapat merusak saluran pencernaan, sistem saraf, jantung, paru-paru, ginjal, hingga sistem kekebalan tubuh.
Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) menganjurkan untuk mengurangi konsumsi berbagai sumber makanan dari laut untuk beberapa kelompok yang rentan terhadap merkuri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.