KOMPAS.com - Ada banyak kemungkinan penyebab tumor payudara jinak maupun ganas.
Namun, terlepas dari beberapa penyebabnya, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter saat mendapati benjolan di payudara.
Dokter bisa memeriksa dan menyarankan beberapa pemeriksaan kesehatan penunjang untuk mengetahui alasan pasti di balik masalah kesehatan ini.
Sebagai informasi, berikut beberapa penyebab tumor payudara yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Tumor Payudara Jinak dan Penyebabnya
Dilansir dari Medical News Today, payudara terdiri atas jaringan ikat fibrosa, jaringan lemak, saraf, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening.
Setiap bagian payudara tersebut bisa merespons dengan cara yang berlainan ketika ada perubahan di dalam tubuh.
Setiap perubahan bisa memengaruhi dan terkadang menyebabkan munculnya benjolan atau tumor payudara.
Ada beberapa alasan kenapa tumor payudara tumbuh di salah satu atau kedua bagian payudara, di antaranya:
Dilansir dari MedicineNet, infeksi pada jaringan payudara bisa menyebabkan munculnya tumor atau benjolan pada payudara.
Kondisi ini rentan dialami ibu menyusui atau pengguna tindik puting. Saat kulit puting terluka atau pecah-pecah, bakteri bisa menyelinap masuk lewat kulit yang terluka di payudara dan memicu infeksi.
Infeksi ini bisa membuat saluran susu tersumbat atau kantong nanah tumbuh di dalam jaringan payudara dan membentuk semacam gumpalan mirip tumor.
Cedera di bagian dada terkadang bisa membuat pembuluh darah di payudara pecah dan memicu pendarahan lokal. Efek pendarahan ini bisa teraba seperti tumor payudara.
Selain itu, cedera di payudara juga bisa merusak sel lemak di jaringan payudara dan membentuk benjolan serupa tumor. Kondisi ini dikenal dengan nekrosis lemak.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Tumor Payudara Ganas yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari WebMD, penyebab tumor payudara jinak paling umum adalah fibroadenoma. Benjolan di payudara berbentuk bulat, empuk, dan bisa bergerak saat disentuh ini tidak menyakitkan.
Tumor jinak yang biasanya dialami wanita usia 21–25 tahun ini jamak disebabkan jaringan payudara yang bereaksi terhadap perubahan hormon estrogen, terutama selama siklus haid dan kehamilan.