Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Cacar Monyet dan Penularannya

Kompas.com - 08/06/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak pertengahan Mei 2022 telah menyerukan agar publik lebih waspada dengan penyakit monkeypox atau cacar monyet.

Penyakit ini kali pertama terdeteksi menyerang manusia pada 1970 silam. Bermula dari sana, cacar monyet menyebar dan sempat mewabah ke sejumlah wilayah di sekitarnya.

Pada Juni 2022, penyakit ini ditemukan menjangkiti seribuan warga sedikitnya di 20 negara di benua Eropa, AS, sampai Australia.

Untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit ini, ketahui penyebab cacar monyet sampai penularannya berikut.

Baca juga: Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya

Penyebab cacar monyet

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyebab cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus cacar monyet. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Perlu diketahui, genus Orthopoxvirus termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (virus yang dilemahkan untuk pembuatan vaksin cacar), dan virus penyebab cacar sapi.

Virus cacar monyet kali pertama teridentifikasi pada 1958 silam. Penyakit ini mulanya menyerang monyet yang digunakan untuk penelitian.

Lalu, pada 1970 penyakit cacar monyet diketahui dapat menyerang manusia. Kala itu penyebaran penyakit masih berkutat di beberapa negara Afrika barat.

Selang beberapa waktu seiring jamaknya perjalanan internasional dan impor hewan, penyakit ini juga menjangkiti warga di AS, Israel, Singapura, Inggris, dll.

Hingga kini, para ahli belum mengetahui dengan pasti jenis inang virus cacar monyet. Namun, hewan pengerat dan monyet bisa jadi tempat hidup virus cacar monyet dan menginfeksi manusia.

Baca juga: Fakta tentang Cacar Monyet: Cara Penularan, Masa Inkubasi, dan Gejala

Penularan cacar monyet

Dilansir dari Cleveland Clinic, virus penyebab cacar monyet bisa menular ketika seseorang:

  • Kontak erat atau menyentuh hewan atau penderita cacar monyet
  • Terkena darah, cairan tubuh, atau luka cacar penderita cacar monyet
  • Menghirup cairan dari saluran pernapasan yang mengandung virus cacar monyet, seperti saat penderita cacar monyet batuk atau bersin
  • Tak sengaja menyentuh pakaian, tempat tidur, atau barang-barang yang digunakan penderita cacar monyet

Baca juga: Bagaimana Mencegah Penularan Cacar Monyet?

Cara mencegah cacar monyet

Meskipun ada banyak celah penularan cacar monyet, risiko terkena penyakit ini bisa diminimalkan. Cara mencegah terkena penyakit cacar monyet yakni:

  • Vaksin cacar
  • Menghindari kontak dengan penderita cacar monyet
  • Jangan menyentuh tempat tidur, pakaian, atau barang-barang yang digunakan penderita cacar monyet tanpa perlindungan diri memadai
  • Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer ketika tak sengaja menyentuh atau kontak dengan penderita cacar monyet
  • Konsumsi makanan yang dimasak sampai matang
  • Gunakan alat pelindung diri seperti pakaian, masker, dan kacamata saat merawat penderita cacar monyet

Selain mengenali penyebab cacar monyet dan penularannya, pastikan Anda segera memeriksakan diri ke dokter jika mendapati beberapa gejala cacar monyet.

Seperti munculnya ruam atau bentol-bentol berisi cairan khas cacar, demam, sakit kepala, kelenjar getah bening bengkak, nyeri otot, sakit punggung, dan badan lemas.

Dokter dapat mendeteksi penyakit ini setelah penderita tes PCR untuk mendeteksi ada tidaknya virus penyebab cacar monyet.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Cacar Monyet, Agar Tetap Indonesia 0 Kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com