Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2021, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber NHS, CDC, WHO
Wabah Cacar Monyet
Divalidasi oleh:
Wabah Cacar Monyet

Sejumlah kasus cacar monyet telah dilaporkan atau dicurigai menyebar di beberapa negara Eropa dan Amerika. Cacar monyet biasanya tidak berakibat fatal, tetapi sering menimbulkan keluhan berupa demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, badan menggigil, kelelahan, dan ruam seperti cacar air di tangan serta wajah.

KOMPAS.com - Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Virus ini bersifat zoonosis, yakni bisa ditularkan dari hewan ke manusia.

Sebagian besar kasus cacar monyet terjadi di Afrika. 

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Cacar secara Alami dan Medis

Biasanya cacar monyet yang ringan akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Penyebab

Penularan cacar monyet terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan, manusia, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).

Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, kontak langsung atau tidak langsung dengan bahan lesi.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui droplet.

Cacar monyet tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang, tetapi ada kemungkinan untuk tertular dari:

  • Menyentuh barang-barang seperti pakaian, tempat tidur atau handuk yang digunakan oleh orang yang terinfeksi
  • Menyentuh bintik cacar monyet
  • Seseorang dengan ruam cacar monyet yang batuk atau bersin di dekat orang sehat

Gejala

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan cacar pada umumnya, hanya saja lebih ringan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati).

Baca juga: Apakah Boleh Penderita Cacar Air Mandi?

Penyakit cacar monyet biasanya ditandai dengan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Panas dingin
  • Kelelahan

Dalam satu sampai tiga hari setelah munculnya demam, pasien biasanya mengalami ruam.

Ruam sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Selama sakit, ruam berubah dari benjolan merah yang menonjol menjadi bintik-bintik berisi cairan.

Bintik-bintik itu akhirnya membentuk keropeng yang kemudian rontok.

Penyakit ini biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu.

Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian sebanyak 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut.

Diagnosis

Cacar monyet sulit dideteksi karena sering disalahartikan dengan infeksi lain seperti cacar air.

Cacar monyet harus didiagnosis setelah pemeriksaan oleh spesialis dan pengujian oleh tenaga kesehatan tersertifikasi.

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bekas Cacar Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Perawatan

Saat ini, tidak ada pengobatan yang terbukti dan aman untuk infeksi cacar monyet.

Untuk tujuan pengendalian wabah cacar monyet di beberapa negara, vaksin cacar, antivirus, dan vaccinia immune globulin (VIG) dapat digunakan.

Pencegahan

Melansir CDC, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah cacar monyet, antara lain:

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi)
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi
  • Cuci tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.

Komplikasi

Menurut WHO, komplikasi cacar monyet dapat mencakup kondisi serius berikut:

  • Infeksi sekunder
  • Bronkopneumonia
  • Sepsis
  • Ensefalitis
  • Infeksi kornea dengan risiko kehilangan penglihatan

Baca juga: Waspadai Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca tentang

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau