KOMPAS.com - Ulkus dekubitas atau dikenal awam dengan penyakit dekubitus perlu perawatan tepat agar penyakit tidak terkena infeksi parah.
Perlu diketahui, ulkus dekubitus adalah luka terbuka yang terbentuk di kulit karena tekanan terus-menerus pada sebagian tubuh dalam jangka panjang.
Dilansir dari WoundSource, masalah kesehatan ini biasanya dialami pasien yang tirah baring (bedrest) dalam waktu lama, pengguna kursi roda, atau orang yang susah bergerak karena penyakit dan kelainan bawaan.
Baca juga: Kenali Apa itu Ulkus Dekubitus, Luka Akibat Bedrest Berkepanjangan
Biasanya, ulkus dekubitus muncul di bagian pantat, pinggul, tulang belakang, bahu, tulang ekor, pergelangan kaki, siku, dan tumit.
Sebelum mengenali perawatan luka dekubitus, kenali dulu penyebab masalah kesehatan ini.
Ulkus dekubitus terjadi ketika bagian kulit tertekan beban tubuh dalam waktu lama. Kondisi ini bisa menghambat pasokan darah ke bagian tubuh tersebut.
Tanpa aliran darah yang cukup, sel-sel jaringan kulit sekitar yang tertekan bisa rusak dan terluka. Luka tersebut awalnya berwarna kemerahan. Kemudian, lama-kelamaan warnanya jadi lebih gelap.
Apabila tekanan di bagian tubuh tersebut tidak dikurangi, jaringan kulit yang tertekan dan rusak lama-kemanaan bisa mati.
Ketika luka atau koreng dekubitus tak dirawat atau diobati dengan tepat, luka bisa terinfeksi dan terkadang dampaknya bisa fatal.
Baca juga: Mengenal Tahapan Ulkus Dekubitus yang Perlu Dicermati
Perawatan luka dekubitus perlu mengurangi tekanan pada bagian tubuh yang terluka, membersihkan dan mengobati luka, mengurangi nyeri, mengendalikan infeksi, dan menjaga asupan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari Mayo Clinic, putar dan ubah posisi penderita sesering mungkin, tujuannya agar penderita tidak bertahan di satu posisi dalam waktu lama Dengan begitu, tekanan di tubuh yang terkena ulkus dekubitus bisa berkurang.
Bila memungkinkan, pasang topper atau lapisan tambahan di tempat tidur atau kursi yang biasanya digunakan penderita. Atau, gunakan kasus khusus yang bisa melindungi kulit yang rentan lecet.
Jika luka dekubitus tidak menganga, cuci luka secara berkala lalu keringkan. Apabila luka terbuka, bersihkan luka dengan air yang diberi sedikit garam setiap kali mengganti perban.
Gunakan perban atau kasa steril untuk melindungi luka dekubitus agar tidak mudah tergores dan luka tetap lembap. Perban steril juga bisa melindungi kulit dari infeksi.
Pastikan luka dekubitus bersih dan bebas dari jaringan kulit yang rusak, mati, atau terinfeksi.
Jika ada jaringan yang rusak atau mati, minta bantuan dokter untuk membersihkannya. Dokter biasanya juga meresepkan obat antibiotik untuk mencegah atau mengatasi infeksi.
Baca juga: Kenali Apa itu Spinal Cord Injury, Gejala, dan Penyebabnya
Luka dekubitus umumnya menyebabkan nyeri. Untuk itu, berikan penderita obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen.
Obat ini sangat membantu mengurangi nyeri sebelum atau sesudah perawatan luka. Dokter terkadang meresepkan obat ini dalam bentuk salep.
Untuk mempercepat proses penyembuhan luka dekubitus, pastikan penderita mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang. Selain itu, upayakan agar penderita banyak minum.
Perawatan luka dekubitus yang parah atau meluas dan tidak bisa diobati dengan beberapa langkah di atas biasanya membutuhkan operasi.
Dokter bakal menutup luka dekubitus dan melindungi tulang di dekatnya dengan bantalan otot, kulit, atau jaringan lain.
Baca juga: Apa Bahaya Spinal Cord Injury? Begini Penjelasan Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.